Kupang, RNC – Gubernur terpilih Provinsi Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena baru selesai melakukan perjalanan ziarah di Fatima-Portugal, Lourdez-Prancis dan Vatikan.
Bersama istri dan anaknya, Melki Laka Lena melakukan ziarah dalam rangka mempersiapkan diri untuk mengemban tugas baru yang diberikan oleh masyarakat NTT kepadanya sebagai gubernur.
Melki dan keluarga memulai perjalanan ziarah pada momentum Natal 2024 di Fatima, Portugal. Di Fatima, mereka didampingi P. Flori, SVD, misionaris SVD asal Manggarai.
“Ternyata di Portugal, pastor SVD dari Flores dan Timor cukup banyak. Ada lulusan dari Seminari Santo Rafael Oepoi Kupang. Di Fatima, kami mengikuti Misa Natal bersama dengan KBRI. Dubes RI untuk Portugal Pak Rudy Alfonso itu teman saya. Misa dipimpin oleh pastor dari NTT,” ujar Melki Laka Lena di Kantor DPD I Golkar NTT, Jumat (10/1/2025).
Dari Fatima, Melki dan keluarga melanjutkan ziarah ke Lourdes, Prancis. Di Lourdes, Melki mengaku tidak bertemu dengan peziarah dari NTT. “Pasti ada, tapi kami tidak ketemu,” sambungnya.
Usai dari Lourdes, Melki bersama istri dan anaknya berziarah ke Kota Suci Vatikan. Bagi Melki, ziarah ke Vatikan kali ini sangat berkesan karena mereka datang bertepatan dengan pembukaan Tahun Suci Yubileum 2025.
Selasa (24/12/2024), Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus telah membuka Pintu Suci (Holy Door) di Basilika Santo Petrus, Vatikan. Hal ini menandai dimulainya Tahun Suci Yubileum 2025 yang mengangkat tema “Peziarah Pengharapan”.
Menariknya, dari lima Pintu Suci yang dibuka Paus Fransiskus, Melki bersama keluarga menyusuri dan masuk di tiga Pintu Suci. Pintu Suci Basilika Santo Petrus, Pintu Suci Basilika Santa Maria Maggiore, dan Pintu Suci Basilika Yohanes Lateran. Sementara Pintu Suci Basilika Kepausan Santo Paulus di Luar Tembok dan Pintu Suci di Penjara Rebibbia, tidak sempat didatangi Melki.
“Khusus di Vatikan kami bersyukur didampingi Pater Markus Solo Kewuta, SVD, penerjemah Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia, sehingga bisa masuk di semua sudut Vatikan. Andaikan hari Rabu 1 Januari itu hari Rabu biasa, mungkin bisa bertemu Paus Fransiskus. Tapi tidak bisa karena hari libur,” sebut Melki Laka Lena yang juga Waketum DPP Golkar itu.
Melki mengaku terkesan dengan pesan P. Markus Solo Kewuta, SVD, misionaris asal Flores Timur yang kini bertugas di Kuria Tahta Suci Vatikan. Pesan itu disampaikan P. Markus Kewuta ketika mereka melewati Holy Door yang dibuka Paus Fransiskus.
“Pater Markus berpesan, sebagai peziarah kita selalu memiliki harapan untuk masuk di Tahun Yubileum. Dan sebagai gubernur terpilih, ini menjadi sebuah tahapan dimana dia harus bisa membawa masyarakat NTT untuk melewati perubahan, serta perbaikan untuk kehidupan bersama,” terang Melki mengulang kembali pesan P. Markus Solo Kewuta, SVD.
“Secara pribadi tentu untuk pertobatan pribadi. Tetapi sebagai gubernur terpilih itu penting agar bisa memperbaiki kondisi NTT menuju kepada kehidupan yang diinginkan oleh Tuhan. Dengan melewati Pintu Suci, mudah-mudahan saya pribadi mendapatkan rahmat berlimpah, bisa mendapatkan pengharapan yang kuat sehingga bersama Pak Johni Asadoma, kami bisa membawa kehidupan di NTT menjadi lebih baik, membuat sebanyak mungkin masyarakat NTT lebih sejahtera,” sambung Melki Laka Lena.
Rangkaian perjalanan ziarah Melki Laka Lena ditutup dengan mengikuti misa Natal bersama IRRIKA, KBRI Vatikan, dan KBRI Roma pada 4 Januari 2025. IRRIKA merupakan organisasi biarawan-biarawati Indonesia, yang sebagian besar anggotanya adalah para suster yang sedang studi atau berkarya di Italia.
“Anggota IRRIKA sekitar 2.000 orang. 80 persen diantaranya berasal dari NTT. Jadi kontribusi NTT untuk Gereja Katolik di Vatikan dan Italia bahkan di seluruh Eropa itu luar biasa. Termasuk juga di Amerika Latin, Afrika dan Asia,” katanya.
Kepada Melki, Dubes RI untuk Vatikan, Trias Kuncahyono meminta agar turut serta menjaga dan merawat kontribusi orang-orang NTT untuk kehidupan biara-biara dan Gereja Katolik. Tidak saja di Vatikan dan Italia, tetapi juga untuk dunia.
Sebagai gubernur terpilih, Melki bertekad mencari cara agar keberadaan misionaris, biarawan-biarawati di seluruh dunia bisa bermanfaat bagi untuk NTT.
“Dalam spirit Ayo Bangun NTT, kami akan membuat sebuah dialog yang nanti melibatkan semua jaringan yang bekerja di seluruh dunia. Tidak saja biarawan-biarawati, pendeta dan rohaniawan dari agama lain dari NTT yang berkarya di seluruh dunia, juga akan kita ajak untuk sama-sama bangun NTT dengan cara mereka masing-masing,” ungkap Melki Laka Lena. (rnc)