Kefamenanu, RNC – Satu lagi perjuangan hebat politisi NTT Yohanis Fransiskus Lema, S.IP, M.Si atau Ansy Lema untuk memberdayakan petani dan mendukung geliat ekonomi masyarakat pedesaan.
“Suanae Farm” adalah kawasan agroecoedu tourism yang menggabungkan konsep pemulihan lahan kritis dengan wisata. Konsep ini menggabungkan sekaligus prinsip-prinsip konservasi, pendidikan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal.
“Jadi Suanae Farm menggabungkan konservasi, edukasi, pertanian dan pariwisata sekaligus. Kami senang karena baru pertama kali ada program pertanian dan pariwisata yang dikerjakan oleh kami petani. Terima kasih kepada Kaka Ansy Lema yang sudah berjuang keras mengadakan program ini,” ucap Herman Olla, salah satu petani yang tergabung dalam program tersebut.
Suanae Farm bertempat di Desa Suanae, Kecamatan Miomafo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara. Suanae Farm dibuka pada hari ini, Sabtu (11/1/2025) oleh Wakil Bupati TTU Drs Eusabius Binsasi dihadiri jajaran Anggota DPRD TTU, Kepala Dinas, Camat, perwakilan Kepala Desa, Petani, dan Jarang Taruna.
Pemerintah Daerah Kabupaten TTU melalui Wakil Bupati TTU mengapresiasi pembukaan kawasan agroecoedu tourism ini. Karena Suanae Farm adalah terobosan kreatif untuk memulihkan lahan kritis serentak menumbuhkan ekonomi di desa melalui pariwisata.
“Ayo datang ke Suanae karena ini perjuangan petani dan masyarakat lokal. Mama-mama harus punya rencana untuk menjual produk desa seperti pangan lokal, hasil kebun, dan kopi. Pemerintah Daerah akan mendukung kegiatan di desa ini,” ujar mantan Dirjen Bimas Katolik ini.
Ketua Kelompok Tani Hutan, Donatus Sanam menjelaskan, Suanae Farm bermula dari upaya Kementerian Lingkungan Hidup (sebelumnya Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup) untuk memulihkan lahan kritis masyarakat di tanah seluas 10 hektar.
“Diskusi selanjutnya berkembang menjadi konsep agroecoedu tourism ini. Kami bersyukur dibantu teman-teman dosen dari Universitas Timor dan pendampingan dari kementerian sehingga dapat berjalan lancar,” paparnya.
Kepala Desa Suanae, Patris Faimau mengapresiasi pembukaan Suanae Farm karena merupakan wujud nyata dari ide pemberdayaan masyarakat. Karena kawasan ini bukan milik perseorangan tetapi diusahakan bersama oleh kelompok petani pecinta alam.
“Ini wujud nyata dari paradigma community based tourism, yakni pariwisata berbasis komunitas. Jadi membangun kelompok, memberdayakan masyarakat, dan membangun ekonomi masyarakat. Mama-mama di Suanae sudah siap membuat kue, kopi, dan pangan lokal. Sementara tanaman produktif puluhan ribu sudah ditanam. Dua tahun lagi dampaknya akan lebih terasa,” paparnya.
Anggota DPRD Kabupaten TTU Veronika Lake, MM sebagai pembina kelompok mengaku sangat bangga dan berterima kasih kepada Ansy Lema atas perjuangan hebat ini. Masyarakat sungguh merasakan manfaat dari kolaborasi antarelemen di tingkat desa, universitas, Pemda dan kementerian sehingga dapat berjalan lancar.
“Kami harapkan Suanae Farm ini terus berlanjut. Sekarang kita perlu pikirkan manajemen pengelolaannya agar terus mendatangkan pengunjung dan memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat,” ujarnya. (*/rnc)
Ikuti berita terkini dan terlengkap di WhatsApp Group RakyatNTT.com