Sampah Medis Dibuang Sembarangan di TPS Fatubesi

Kota Kupangdibaca 123 kali

Kupang, RNC – Petugas pengangkut sampah dari Dinas Kebersihan Kota Kupang, Selasa (9/3/2021) menemukan sampah medis yang dibuang sembarangan di tempat pembuangan sementara (TPS) di RT 17 Kelurahan Fatubesi Kecamatan Kota Lama. Sampah medis yang ditemukan berupa jarum suntik, masker, penutup kepala, selang dan lainnya.

Lurah Fatubesi, I Wayan Astawa mengaku telah mendapat laporan soal penemuan sampah medis di salah satu TPS yang ada di Kelurahan Fatubesi.

“Setelah menemukan sampah medis tersebut, para petugas kebersihan langsung laporkan ke bagian pengawas. Selanjutnya pengawas sampaikan ke saya dan saya minta difoto karena sedang persiapan untuk divaksin,” tuturnya.

Setelah mendapat laporan, Astawa langsung berkoordinasi dengan tim Satgas Kampung Tangguh Fatubesi guna melakukan identifikasi. Pada plastik yang menampung sampah plastik tersebut terdapat tulisan “KF. A YANI KUPANG DR KF CENTRAL”. Bermodalkan tulisan yang ada, barang bukti sampah itu dikumpulkan dan dibawa ke Apotik Kimia Farma.

“Karena ada tulisan itu, tim satgas kampung tangguh menduga sampah itu berasal dari Apotik Kimia Farma  yang ada di Jalan Ahmad Yani. Bersama dengan Kapolsek dan perangkatnya, tim satgas kemudian melakukan penyelidikan dengan membawa barang bukti ke Apotik Kimia Farma,” terangnya.

Dalam pertemuan dengan tim Satgas Kampung Tangguh Fatubesi, manager Apotik Kimia Farma mengatakan bahwa sampah mereka hasilkan tidak dalam bentuk jarum suntik, tapi hanya masker dan kardus. Sebab mereka tidak melakukan kegiatan-kegiatan medis.

“Manager Apotik Kimia Farma membantah bahwa sampah medis itu bukan dari pihak mereka yang membuang. Tapi kasus ini akan terus dilakukan penyeledikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian,” sebut Astawa.

Terpisah Ketua DPRD Kota Kupang, Yeskiel Loudoe mengatakan, persoalan ini menjadi catatan bagi pemerintah untuk menyiapkan tempat pemusnahan sampah-sampah medis, sehingga tidak dibuang sembarangan di TPS.

“Apakah sampah medis itu dipakai untuk menyuntik pasien Covid atau pasien lain, ini yang kita tidak tahu. Jadi kasus ini menjadi catatan penting bagi pemerintah,” ungkap Yeskiel seraya berharap pihak kepolisian bisa mengungkap pelaku yang membuang sampah medis tersebut. (rnc05)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *