Ende, RNC – Sebagai wujud komitmen dan janji politik Bupati dan Wakil Bupati Ende kepada masyarakat dalam program 100 hari kerja pertama, Wakil Bupati Ende dr. Dominikus Minggu Mere melaksanakan sidak lanjutan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ende, Senin (17/3/2025).
Kepada awak media, dr. Domi menjelaskan sidak lanjutan ini dilakukan sebagai bagian dari sidak yang dilakukan Bupati minggu lalu. Ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Ende dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan serta menindaklanjuti berbagai aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat.
Lebih lanjut, ia mengatakan khusus temuan hasil sidak Bupati Ende tentang perbaikan di sejumlah unit, terutama masalah kebersihan, pintu dan AC yang rusak masih dalam proses. Saat ini Pemda Ende telah meminta konsultan perencana untuk melihat kembali fasilitas yang perlu diperbaiki mulai dari hulu, di IGD sampai ke unit perawatan dan unit penunjang lainnya. Dengan demikian hasilnya dapat diberikan kepada manajemen rumah sakit untuk segera diperbaiki.
“Kami beri waktu dua minggu dari hari ini untuk segera diperbaiki, pintu, jendela termasuk WC dan lain-lain,” kata Wakil Bupati Ende.
Selain itu, terkait dengan pendingin ruangan (AC) Wakil Bupati Ende mengatakan tahun ini akan di adakan 7 unit AC lagi untuk kebutuhan ruang perawatan dan ruang penunjang lainya. Namun perlu dilihat daya listrik yang ada di RSUD Ende. “Pihak rumah sakit harus segera menghitung daya listrik yang dibutuhkan kemudian unit penunjang segera berkoordinasi dengan PLN untuk menghitung kembali beban listrik yang dibutuhkan Rumah Sakit Umum Daerah Ende,” ujarnya.
Sementara itu, berkaitan dengan keluhan obat-obatan berdasarkan informasi yang diberikan pihak rumah sakit bahwa obat-obatan dari 311 item yang diperlukan sudah diadakan dan tersedia, terdiri dari obat paten dan obat generik. “Tadi sudah dilakukan cross check langsung oleh dokter yang berkompeten tentang obat obatan dan sudah tersedia digudang,” ujar Wabup Domi.
Ia juga mengatakan ke depan kebutuhan obat masyarakat dapat ditindaklanjuti pihak manajemen rumah sakit dengan berpedoman pada pengadaan obat berdasarkan formularium nasional dan formularium yang disusun oleh rumah sakit dan berdasarkan riwayat atau berdasarkan penyakit yang ada di rumah sakit. Dengan demikian diharapkan kebutuhan obat-obatan, terutama obat generik selalu tersedia di rumah sakit, sehingga tidak ada lagi keluhan dari masyarakat. (rnc16)
Ikuti berita terkini dan terlengkap di WhatsApp Group RakyatNTT.com
