Manggarai, RNC – Isu kelangkaan dan meroketnya harga pupuk di Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT, mendapat perhatian Kejaksaan Negeri (Kejari) Manggarai. Dalam upaya memberantas para mafia, Kejari Manggarai akan membentuk satuan tugas khusus (Satgas).
Hal tersebut disampaikan Kajari Manggarai, Bayu Sugiri melalui Kasi Pidana Khusus (Pidsus), Rizal Pradata, SH, kepada wartawan di Ruteng, Senin (24/1/2022). “Terkait kelangkaan pupuk, kita sudah bentuk tim. Kalau ada informasi, kita akan telusuri dan tindak-lanjuti perintah,” ujar Rizal.
Dia menjelaskan, satgas tidak hanya akan memberantas mafia pupuk. “Kejaksaan juga akan membentuk tim untuk berantas mafia BBM, plabuhan, bandara dan mafia tanah. Kita akan konsentrasi terhadap apa yang dialami masyarakat, dan sesuai petunjuk pimpinan,” tambahnya.
Rizal membeberkan, satgas akan menerima laporan lalu mengurai mengenai masalah yang terjadi. Jika ditemukan ada tindak pidana, maka akan ditindak secara tegas. “Sejauh ini kami masih menginventaris dulu, kira – kira kendalanya apa? Kita banyak tim, ada satgas aset, satgas mafia tanah, pupuk, maupun BBM,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, petani di Manggarai selalu mengeluhkan kelangkaan pupuk setiap awal tahun, pada masa tanam. Tentu saja, kebutuhan pupuk akan meningkat. Ironinya, disaat kebutuhan akan pupuk meningkat, para petani justru kesulitan mendapatkan. Kalaupun ada, harga pupuk sangat mahal, termasuk pupuk subsidi.
Seperti pengakuan Herilius. Ia mengeluhkan harga pupuk subsidi yang naik 100 persen, dari tahun sebelumnya. Dari Rp 250.000 per pasang, kini harga pupuk naik jadi Rp 500.000 per pasang. “Harga pupuk subsidi naik drastis, itu pun stoknya terbatas. Itu yang membuat kami masyarakat sangat kesulitan mendapatkan pupuk,” keluhnya. (rnc23)