Mbay, RNC – Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do, Kamis (18/2/2021) menyerahkan 2 unit kapal penangkapan ikan berukuran 3 GT kepada dua kelompok nelayan di Maunura, Desa Podenura Kecamatan Nangaroro. 2 unit kapal ikan yang merupakan bantuan hibah tahun anggaran 2020 tersebut dilengkapi dengan alat tangkap dan sarana prasarana pendukung lainnya. Dua kelompok penerima bantuan ini yakni Kelompok Nelayan Tanjung Batu dan Watu Pari.
Penyerahan 2 unit kapal ikan kepada kelompok nelayan juga disaksikan Kepala Dinas Perikanan, Elias Tae, Camat Nangaroro, Gaspar Taka, Babinsa Nangaroro, Egelbertus Longa, Kepala Desa Podenura, Ketua BPD Desa Podenura, Ketua LPMD Podenura, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Usai menyerahkan bantun kapal ikan tersebut, Bupati Don meminta agar para nelayan mengelolanya dengan baik. “Saya berharap dengan bantuan pertama ini, para nelayan belajar untuk mengelolanya. Kali ini dapat yang lebih besar. Mudah mudahan pengalaman dengan pengalaman yang sudah ada, kalian bisa mengelola kapal 3 GT, alat tangkap dan semua fasilitas lainnya,” ujar Bupati Don.
“Kapal ini harus dipergunakan untuk tangkap ikan. Kalau nelayan bisa tangkap ikan, kita bisa makan ikan. Ikan yang dijual dan beredar makin banyak sehingga masyarakat yang bukan nelayan bisa membeli dan mengonsumsi ikan dengan harganya terjangkau,” sambung orang nomor satu di Nagekeo itu
Bupati Don mengatakan, di masa pandemi covid-19 ada pembatasan pergerakan orang dan barang, sehinggga cepat atau lambat, roda perekonomian tidak berjalan bagus. Untuk itu, pemerintah akan memperhatikan betul mengenai urusan perut masyarakat. Di samping itu juga, pemerintah akan memperhatikan fasilitas komunikasi agar masyarakat bisa mengakses informasi.
“Kita prioritaskan pada urusan perut. Kalau memang harus realokasi, ya itu kita lakukan. Kita geser belanja kita dan arahkan betul untuk pemulihan ekonomi. Ini hal yang kita jaga supaya kita tidak kelaparan,” katanya.
“Buat orang muda, ini kesempatan belajar agar bisa menjadi nelayan. Ibu-ibu juga bisa melatih anak putri untuk menenun. Latih motorik halus, gerak jari-jemari. Karena “kanga kungu” (jari) anak-anak kita lebih lincah untuk pencet HP. Kalau kita tidak latih banyak keterampilan yang membutuhkan motorik halus, kita kehilangan kesempatan untuk berkompetisi,” tandas mantan Kadis Kesehatan Kabupaten Ende itu.
Di akhir sambutannya, Bupati Don meminta kepada Kepala Dinas Perikanan dan pihak Syahbandar untuk mengurus dokumen kapal secara baik. “Lain kali langsung urus memang dokumen sampai selesai sehingga tidak lagi menjadi masalah atau beban bagi kelompok penerima. Prinsipnya, mudahkan semua proses,” ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Perikanan, Elias Tae dalam laporannya, menyebutkan beberapa tujuan dari pemberian bantuan hibah tersebut. Antara lain, untuk meningkatkan produksi penangkapan guna memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat, mendapatkan kesempatan kerja bagi masyarakat wilayah pesisir (pedagang ikan, nelayan, budidaya ikan, pengelolaan ikan) serta memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memanfaatkan peluang usaha pendukung lainnya seperti warung makan.
Elias juga menginformasikan bahwa salah satu Badan Layanan Usaha (BLU) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menyiapkan satu paket dana yang cukup besar untuk seluruh Indonesia. Khusus untuk Kabupaten Nagekeo, Kementerian menempatkan 1 orang tenaga pendamping (tinggal di Kaburea) guna mengelola dana dari Lembaga Pengelola Modal Usaha Kementerian Kelautan untuk pengembangan UKM dengan bunga 3 persen.
“Di Nagekeo baru ada satu kelompok yang terealisasi yaitu kelompok usaha garam di Desa Tonggurambang,” sebut Elias. (rnc15)