Ruteng, RNC – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Manggarai meminjam sedikitnya 1.000 keping blangko KTP elektronik dari Dispendukcapil Manggarai Timur (Matim). Hal itu disampaikan pelaksana tugas harian (Plh) Kepala Dispendukcapil Manggarai, Yakobus Banggut, S.Sos., saat ditemui RakyatNTT.com di ruang kerjanya, Kamis (2/6/2021) siang.
“Sejak hari ini tadi (kekosongan blangko e-KTP), lalu kami sudah menelpon ke kabupaten tetangga yaitu Manggarai Timur. Lalu mereka siap untuk membantu 1.000 keping sehingga paling lambat Senin sudah bisa dilayani,” jelas Yakobus.
Menurutnya, untuk pengadaan blangko e-KTP, pihaknya akan mengirimkan staf ke Jakarta untuk mengambil blangko di Kemendagri. Rencananya, 15.000 keping blangko akan diajukan kepada Kemendagri. “Kadang ada dikasih 5.000 atau 8.000 keping. Macam baru-baru ini kita mintanya 10.000 tapi yang direalisasikan hanya 8.000 keping,” urainya.
Yakobus mengakui, dirinya terlambat mengajukan pengadaan blangko ke pusat, padahal akhir-akhir ini kebutuhan sangat banyak, baik untuk perekaman baru, pergantian maupun yang mengurus ulang karena kehilangan KTP. “Untuk hari ini kosong dan besok. Mudah-mudahan Senin sudah bisa kita layani jika sudah ada pinjaman dari Manggarai Timur. Kita coba itu dulu, kalau itu nanti kurang kita coba kontak ke Manggarai Barat,” ujarnya.
Yakobus mengatakan, sejak dua hari lalu pelayanan di Dispendukcapil dilaksanakan dalam dua shift sehari. Hal itu demi efektivitas pelayanan sesuai dengan yang diarahkan oleh Bupati Manggarai, Hery Nabit.
“Shift dua itu dari jam 2 sampai jam 8 malam. Walaupun jam 7 sudah kosong, kami tidak pulang karena kami kerjakan semua dokumen yang telah kami terima seperti pencetakan, input dokumen yang telah kami terima, proses seterusnya dan seterusnya dan lain-lain kami kerjakan semua,” jelas Yakobus.
Ia mengatakan, belum ada kendala berarti dalam proses pelayanan dua shift ini, selain kekosongan blangko e-KTP. Pada shift kedua juga belum ramai. “Mungkin karena baru pertama kali. Tapi bukan tidak mungkin, ketika memasuki pertengahan bulan Juni, bulan berikut dan seterusnya, bisa jadi banyak. Karena informasikan berantai itu, sehingga kami siapkan itu. Kami antisipasi,” lanjutnya.
Menurutnya, pelayanan dua shift ini akan dicoba sampai akhir Desember 2021. Setelah itu, akan dievaluasi terkait efektivitas pelayanannya, termasuk untuk menemukan kendala dan persoalan yang dialami.
“Sehingga ketika kita merencanakan tahun berikutnya, kita sudah tahu, oh kelemahannya di sini. Kita benahi ini. Ini harus dipertahankan,” tandasnya.
Ia pun berharap, dengan adanya pelayanan dua shift ini masyarakat menjadi lebih sadar dan sesegera mungkin mengurus segala dokumen kependudukan. “Harapannya informasi ini harus sama. Shift kedua ini sampai jam 8 malam. Jangan sampai ada yang berpikir sampai jam 10 malam,” katanya.
Pantauan RakyatNTT.com, suasana di Dispendukcapil Manggarai terlihat ramai. Ratusan orang sedang mengantre untuk mengurus berbagai jenis dokumen kependudukan. Beberapa warga mengaku kecewa karena tidak bisa mendapatkan dokumen fisik KTP elektronik, padahal telah merekam lebih dari dua hari yang hari sebelumnya.
(rnc23)