Kupang, RNC – Program pengadaan air bersih, khususnya pembangunan SPAM Air Hitam Oesapa kembali gagal. Untuk kedua kalinya proyek ini gagal dilaksanakan.
SPAM Air Hitam Oesapa senilai Rp4,6 miliar ini sebetulnya sudah dikerjakan tahun 2021 lalu, namun karena anggarannya direfocusing untuk penanganan covid-19 maka ditunda ke tahun 2022. Sayangnya, karena beberapa persoalan, program ini kembali dibatalkan.
Diwawancarai RakyatNTT.com di Kantor DPRD Kota Kupang, Rabu(28/9/2022) malam, Plt. Kepala Dinas PUPR Kota Kupang, Maxi Detan membenarkan pembatalan program ini. Anggarannya sudah diredesain untuk kegiatan lain.
Ia menjelaskan, sebelumnya pada tahun anggaran 2021, proyek ini juga dibatalkan karena refokusing anggaran untuk covid-19. Selain itu, karena belum ada perencanaan dan MoU dengan pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, Pemkot kembali menganggarkannya pada tahun 2022 ini. “Nah, di anggaran 2022 ada (perencanaan), namun karena (anggaran) diredesain,” kata Maxi.
Oleh karena itu, ia memastikan pada tahun anggaran 2023 nanti jika Pemkot memiliki anggaran yang cukup, maka Dinas PUPR Kota Kupang akan kembali menganggarkannya untuk pembangunan. “Kalau ada anggaran, yah pasti kita kasih naik kembali, karena ini sudah ada perencanaan,” ungkapnya.
Terpisah, anggota Komisi III DPRD Kota Kupang, Tellendmark Daud kepada media ini menjelaskan proyek SPAM Air Hitam Oesapa di kawasan UKAW Kupang ini sudah menjadi skala prioritas. Apalagi pernah gagal dikerjakan tahun lalu karena terkena refokusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19.
“Harusnya di perencanaan ini harus direncanakan secara baik, karena di pembahsan APBD murni, ini kan menjadi prioritas,” kata Tellen.
Politisi Partai Golkar ini mengatakan alasan Pemkot melakukan redesain terhadap proyek tersebut dikarenakan Dinas PUPR belum menuntaskan MoU dengan pemilik lahan untuk membangun reservoir (penampung air). Hal ini mengakibatkan belum dilaksanakan proses pelelangan proyek.
“Nah, sisa waktu begini ini sudah tidak bisa lagi, sehingga ada kebijakan (dari TAPD) untuk pekerjaan fisik yang menggunakan anggaran besar untuk diredesain. Padahal itu menjadi prioritas juga,” jelasnya.
Oleh karena itu, proyek SPAM Air Hitam ini harus tetap menjadi prioritas pada tahun 2023. Ia berharap tahun 2023 nanti Pemkot menganggarkan kembali di APBD murni agar bisa dilakukan pembangunanya. “Harus menjadi prioritaslah, kan bukan berarti tahun ini diredesain lalu tahun depan tidak, kan tidak begitu juga, proyek ini harus prioritas,” jelasnya.
Anggota dewan lainnya, Jefta Sooai mengharapkan Pemkot kembali memprioritaskan pembangunan SPAM Air Hitam Oesapa pada tahun 2023. Menurutnya, SPAM Air Hitam ini bisa membantu memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Kelapa Lima dan Kelurahan Penfui.
“Khusus Kelapa Lima ini kan dia punya sumber air paling banyak di pesisir, dan itu sudah dikuasi oleh pemilik tanah. Apabila ada Air Hitam ini bisa digenjot untuk air bersih, kenapa tidak, harus hajar (kerjakan) saja tahun depan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, sumber air baku Air Hitam ini berkapasitas 35 liter per detik. Program ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah timur Kota Kupang, tepatnya di Kelurahan Lasiana, Oesapa, Oesapa Barat, Oesapa Selatan dan sebagian Penfui. Sementara di bagian barat sudah bisa terpenuhi dengan air dari SPAM Kali Dendeng. (rnc04)
Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com
Komentar