oleh

Dukung Anggaran Responsif Gender, Sanggar Suara Perempuan Gelar Pelatihan

Kupang, RNC – Sanggar Suara Perempuan dan Brot Fur Die Welt (BFWD) melaksanakan pelatihan bedah anggaran responsif gender bagi pemerintah dan Badan Perwakilan Desa (BPD) yang ada di wilayah Kabupaten Kupang.

Kegiatan berlangsung selama tiga hari, yakni 17-19 Maret 2021 di Hotel Neo Aston. Direktris Rumah Perempuan Kupang, Libby Sinlaeloe mengatakan, tujuan kegiatan ini dalam rangka meningkatkan pemahaman bagi pemerintah desa dan perwakilan desa terhadap anggaran yang responsif gender.

Selain itu, untuk mengetahui sejauhmana anggaran pembangunan dan belanja desa (APBdes) yang responsif gender. Dalam berbagai dimensi kehidupan terutama anggaran yang dikelola pemerintah terhadap pemenuhan kehidupan masyarakatnya diharapkan persepktif gender menjadi acuan pengambilan kebijakan baik level pusat maupun level desa untuk memastikan lahirnya kebijakan responsif gender.

BACA JUGA: Soal Masalah Sampah, Ketua DPRD Sarankan Pemkot Kupang Berlakukan Sanksi Tegas

“Hal ini meminimalisir adanya program dan anggaran yang mendiskrisminasi kelompok masyarakat tertentu baik perempuan maupun kelompok rentan lainya,” katanya.

Berkaitan dengan hal ini, kata Libby, Rumah Perempuan menyadari bahwa penting untuk mengkaji produk anggaran tingkat desa pada wilayah dampingan apakah sudah sesuai dengan mandat Inpres No. 9 Tahun 2000 tentang pengarusutamaan gender dalam pembangunan nasional dan seperti apa mandat ini diterjemahkan dalam anggaran tingkat desa.

Salah satu peserta kegiatan, Kepala Desa Baumata Barat, Wem Taopan mengatakan kegiatan ini sangat bagus dalam mendorong partisipasi kaum perempuan untuk ikut ambil bagian dalam pembangunan di tingkat desa.

“Memang semua sudah kami lakukan, namun yang masih menjadi persoalan keterlibatan masyarakat masih rendah dalam ikut ambil bagian dalam pelaksanaan pembangunan di tingkat desa,” katanya.

Ia berharap, melalui kegiatan ini bisa ada pendampingan dari penyelenggara kegiatan untuk memberikan sosialisasi guna membuka pemahaman masyarakat. (rnc05)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *