Kupang, RNC – Direktur GMT Institute Jakarta, Frans Go, mengapresiasi terbentuknya “Kawan PMI dan Perwira PMI Provinsi NTT”. Dia berharap, Kawan PMI dan Perwira PMI yang baru dikukuhkan tersebut, mengambil peran dan bersinergi dengan pemerintah daerah, dalam penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang atau TPPO. “Upaya – upaya seperti ini harus didukung. Saya berharap, semua stakeholder Pekerja Migran Indonesia (pemerintah daerah, aparat hukum, ormas, serta peran orang tua), bergandengan tangan dalam penanganan TPPO,” tandas pemerhati masalah ketenagakerjaan itu.
Kepada RakyatNTT.com, Rabu (20/9/2023), pengusaha asal Timor yang sukses berkiprah di Jakarta itu, menambahkan, persoalan pekerja migran asal NTT yang terus mengisahkan kepedihan, sudah saatnya diakhiri. Pengiriman tenaga kerja melalui cara – cara non prosedural atau secara ilegal, harus dihentikan. “Paradigma pengiriman pekerja migran dari NTT ke luar negeri, perlu diubah. Sebab, ini masalah kemanusiaan. Sedang di sisi lain, para pekerja migran tersebut adalah ‘pahlawan devisa’. Kontribusi mereka terhadap daerah asalnya akan nampak, jika penanganan pekerja migran NTT ditangani secara profesional,” sebut Frans Go melalui layanan WhatsApp miliknya.
Seperti dilansir dari faktahukumntt.com, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) secara resmi mengukuhkan “Kawan PMI dan Perwira PMI Provinsi NTT”, Selasa (19/9/2023) di Hotel Aston Kupang. Acara pengukuhan tersebut dihadiri Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G. Kalake. Dalam sambutannya, Ayodhia mengapresiasi inisiatif BP2MI membentuk “Kawan PMI dan Perwira PMI Provinsi NTT”.
“Kami sangat mendukung langkah – langkah yang diambil BP2MI untuk meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan pekerja migran Indonesia di luar negeri. Pembentukan Kawan PMI dan Perwira PMI ini, adalah langkah yang sangat baik dalam memberikan perlindungan dan bantuan kepada PMI yang sedang bekerja atau akan bekerja di luar negeri,” ucap Ayodhia.
Sementara Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, menjelaskan, “Kawan PMI dan Perwira PMI” memiliki peran yang sangat penting, dalam memberikan bantuan dan perlindungan kepada PMI. Mereka akan bekerja sama dengan KBRI dan perwakilan BP2MI di setiap negara tujuan untuk memberikan bantuan langsung kepada PMI yang membutuhkan. “Kami memiliki jaringan yang luas di berbagai negara tujuan PMI. Kawan PMI dan Perwira PMI akan menjadi ujung tombak dalam memberikan bantuan dan melakukan pemantauan langsung terhadap kondisi PMI di tempat kerja,” kata Benny Rhamdani. (robert kadang)