Kupang, RNC – Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Jemaat Efrata Oebufu, Kelurahan Oebufu, Kota Kupang, kini memiliki sebuah gedung kebaktian yang megah. Gedung ini berlokasi di Jl. HTI. Gedung kebaktian ini diresmikan pada Minggu (9/2/2025).
Momen penting ini ditandai dengan pengguntingan pita oleh Ketua Wilayah Gereja Kemah Injil Indonesia Bali-Nusra, Pdt. Mid Ngagu Lewa, M.Th., dan Gubernur NTT terpilih, Emanuel Melkiades Laka Lena.
Ikut hadir dan menyaksikan, Andreas Sofiandi selaku donatur, juga para tamu seperti Ketua Pengadilan Tinggi Kupang Dr. Pontas Efendi, SH.,MH, Daniel Tjen dan tim, Lurah Oebufu, Zet Batmalo, dan para pengurus masjid Al Muhajirin yang berdampingan dengan gedung gereja tersebut, masing-masing Firdaus selaku pengurus bersama H. Umar dan H. Marlon dan Mualim Chaniago. Setidaknya ratusan jemaat memenuhi ruang ibadah berlantai dua dan dilengkapi lift ini.
Tokoh gereja setempat, Robert M. Tacoy, MH dalam sambutannya menegaskan bahwa 35 tahun lalu dia menetap di lokasi tersebut, dan awalnya adalah sebuah gereja rintisan. Namun pada tahun 2024 lalu, jemaat memulai pembangunannya. Ada sejarah ketika Flores dilanda bencana, di suatu kesempatan dia bertemu dengan Andreas Sofiandi.
“Kami sangat bersyukur karena dalam komunikasi, ternyata Pak Andreas ini mampir dan setelah itu beliau mengatakan, pihaknya men-take over pembangunan gedung gereja. Syukur karena 90 persen bahan serta tukang-tukang yang mengerjakannya berasal dari Jakarta. Semula bagi kami tidak mungkin, semuanya menjadi mungkin. Saya sangat bersyukur karena Tuhan mengirim hamba-Nya Pak Andreas tepat waktu,” jelas Plt. Kepala Kejaksaan Tinggi Papua ini.
Sosok Andreas, menurutnya, layak diteladani karena membangun semua gedung gereja, baik gereja Kristen Protestan, Katolik maupun masjid.
“Saya berterima kasih dan bersyukur karena kehadiran gereja mestinya membuat kita semakin dekat dengan Tuhan. Kita semua bersyukur karena gedung gereja ini sangat-sangat baik,” ungkapnya.
Sementara itu, Melki Laka Lena dalam sambutannya, mengurai beberapa kisah kontribusinya dalam membangun NTT, termasuk RSUP Ben Mboi dan BLK Komunitas kepada GKII di Kupang.
“Dari beberapa kerja-kerja lapangan kita semasa di DPR RI, saya berkesimpulan, prinsipnya ketuklah maka pintu akan dibukakan. Sejauh kita yakini bahwa yang kita buat itu hal baik dan berguna bagi banyak orang, yakinlah Tuhan akan buka jalan. Kehadiran gedung ini, mungil dan suasana kekeluargaanya kuat, adalah implementasi dari apa yang sudah Tuhan firmankan,” sebut Melki .
Ia juga meminta agar ke depan gedung gereja ini dimanfaatkan sebaik mungkin. Para jemaat diminta untuk mendoakan para tokoh gereja maupun pemerintah. Sementara kepada Andreas Sofiandi, Melki memberi support untuk terus menjadi berkat bagi semua.
Andreas Sofiandi yang saat itu memberi sambutan, mengatakan pelayanan dia bersama tim di NTT diawali dengan sejumlah kesaksian, dia dihubungi para suster dan juga rohaniwan lintas agama. Dan mereka berkesempatan melihat ke lokasi, lalu dibantu.
“Saya pernah ke Malaka, saya temukan sebuah bangunan gereja yang penuh lumpur. Ternyata bangunannya di bawah jalan. Kebetulan ada teman saya, yang sedang mengerjakan jalan di sana, namanya Pak Charles. Dia bantu, akhirnya gereja itu terhindar dari genangan. Pastornya bertemu dengan saya, saya katakan, saya akan bangun gerejanya. Kami siapkan besi-besinya, di pabrik saya lalu dikirim ke Malaka. Tinggal pasang dan Tuhan luar biasa, enam bulan dikerjakan sudah selesai dan daya tampung gereja itu kini bisa seribu orang,” kisah Andreas.
Ia menambahkan, ada ciri khas gereja yang dibantu, yakni memiliki sirkulasi udara yang bagus, dan sejumlah fasilitas. Saat peresmian gereja, Andreas mengundang kardinal untuk turun ke sana.
“Saya juga membangun gereja di Ruteng. Ende di dekat Kelimutu. Ketika lewat dan melihat ada gereja yang terbengkalai, kami bantu. Hari ini kita semua melihat ada gereja yang bagus, tentu ini sebuah berkat bagi jemaat di sini. Doa saya semoga bermanfaat dan menjadi tempat yang nyaman,” ungkapnya.
Sementara Pdt. Mid Ngagu Lewa, M.Th., dalam sambutannya mengapresiasi upaya tokoh jemaat setempat, Robert M. Tacoy dan Andreas Sofiandi sebagai bukti kebaikan Tuhan pada jemaat GKII Efrata Oebufu. “Kehadiran gereja secara fisik sebagai tanda kehadiran umat-Nya untuk karya Kristus di Indonesia, khususnya di Kupang. Dengan adanya gereja, mari sebagai umat Allah kita harus selalu membangun hubungan yang dekat dengan Tuhan. Saya berterima kasih kepada semua yang sudah berkontribusi pada pembangunan gedung gereja Efrata Oebufu,” ujarnya. (*/rnc)
Ikuti berita terkini dan terlengkap di WhatsApp Group RakyatNTT.com