Hadapi Ancaman Triple Planetary Crisis, Ketua DPP Perindo Firda Riwu Kore Dorong Kolaborasi Multi-Stakeholder

Jakarta, RNC – Ketua DPP Partai Perindo Bidang Ketahanan Pangan dan Lingkungan Hidup, Firda Riwu Kore buka suara terhadap ancaman tiga krisis lingkungan atau triple planetary crisis. Menurutnya, krisis lingkungan akan berdampak masif bagi kehidupan.

“Dampak dari triple crisis ini sangat masif, karena mengakibatkan bencana alam seperti suhu ekstrem, banjir, kekeringan, polusi, penyakit karena udara kotor, kurangnya pasokan air bersih dan hasil sumber makanan, dan masih banyak lagi dampak lain yang kesemuanya mengarah pada ancaman dan kerugian bagi eksistensi manusia dan ekosistem alam,” kata Firda, Kamis (8/8/2024).

Oleh karena itu, kata Firda, diperlukan kolaborasi pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi hal ini. Hal ini sesuai dengan seruan Persekutuan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Seruan agar seluruh lapisan masyarakat, baik pemerintah, kalangan bisnis, dan masyarakat umum berkolaborasi dalam menghadapi tantangan lingkungan global yang mendesak,” ungkap Firda.

Dia mengatakan pemerintah menerapkan ruang terbuka hijau (RTH) sebanyak 30 persen di area perkotaan. Hal ini diperlukan untuk mencegah polusi asap yang bisa merusak keseimbangan ekosistem.

“Pemerintah perlu secara tegas dan konsisten menerapkan ruang terbuka hijau (RTH) sebesar 30 persen di area perkotaan untuk mencegah polusi asap kendaraan, keseimbangan ekosistem dan mengurangi efek rumah kaca,” ujar dia.

Sementara itu, kata dia, masyarakat perlu didorong menggunakan sumber daya alam dengan bijaksana. Hal itu seperti penggunaan air hingga listrik.

“Bagi masyarakat secara umum, langkah-langkah penting yang dapat dilakukan adalah penggunaan sumber daya seperti air, listrik dan energi yang hemat dan bijaksana, karena dapat membantu mengurangi beban pada sumber daya alam dan mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan,” ungkapnya.

Tak hanya itu, dia juga berharap masyarakat lebih sadar untuk mengolah dan mendaur ulang sampah rumah tangga. Cara-cara ini, menurutnya, berguna untuk meminimalisasi kerusakan lingkungan.

Baca Juga:  Elektabilitas Tinggi jadi Alasan Perindo Dukung Jeriko-Adinda di Kota Kupang

“Perlu juga ada edukasi dan kesadaran untuk mengolah dan mendaur ulang sampah rumah tangga dengan menerapkan prinsip reduce, reuse dan recycle (3R), sehingga tidak terjadi penumpukan sampah dan mengurangi dampak pada kerusakan lingkungan,” tutur dia. (*/rnc)

Ikuti berita terkini dan terlengkap di WhatsApp Channel RakyatNTT.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *