Jakarta, RNC – Selama sebulan, pemerintah telah menyalurkan bantuan subsidi gaji Rp 600 ribu per bulan kepada 12,4 juta orang. Namun, angka tersebut lebih sedikit jumlahnya dibandingkan target penyaluran subsidi gaji yang harusnya diterima 15,7 juta pekerja.
Karena tak mencapai target, anggaran subsidi gaji di Kementerian Ketenagakerjaan pun bersisa. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan sisa anggaran tersebut akan diberikan kepada guru honorer di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag).
Usai pemberian subsidi gaji tahap satu selesai, pihaknya akan mengembalikan sisa anggaran ke Kementerian Keuangan untuk kemudian disalurkan kembali ke Kemendikbud dan Kemenag.
BACA JUGA: 2 Tahun Kepemimpinan Gubernur VBL, Presiden Kunjungi NTT Lima Kali
“Selain para pekerja yang bergaji Rp 5 juta, ada sektor lain yang butuh subsidi ini. Harapan itu disampaikan ke Kemnaker. Ada honorer yang akan terima juga, ada di Kemendikbud guru honorer dan di Kemenag ada guru ngaji yang butuh bantuan dari pemerintah,” ujar Ida dalam konferensi pers virtual, Kamis (1/10/2020).
“Kami akan menyerahkan sisa anggaran yang sudah dialokasikan di Kemnaker, untuk kemudian kami akan serahkan ke bendahara negara,” ungkapnya.
Dia mengatakan untuk selanjutnya, Kemendikbud dan Kemenag yang akan bertanggung jawab pada pengelolaan anggaran sisa subsidi gaji untuk diberikan kepada guru honorer di dua instansi tersebut.
“Selanjutnya akan direlokasi ke guru honorer dan guru agama kepada Kemendikbud dan Kemenag yang bertindak sebagai leading sector-nya,” ujar Ida.
Total pagu anggaran subsidi gaji sendiri sebanyak Rp 37,87 triliun. Ida mengatakan sisa anggaran yang akan dikembalikan belum selesai dihitung. Menurutnya perhitungan anggaran baru bisa dilakukan setelah pihaknya menyelesaikan program penyaluran subsidi gaji ke 12,4 juta pekerja.
“Angka persisnya tunggu penyaluran tahap 5 selesai. Yang jelas, dana ini baru disalurkan ke 12,4 juta penerima, jadi sisanya dikembalikan ke kas negara,” ungkap Ida.
Data dari Kemnaker dari 12,4 juta rekening yang diterima dari BPJS Ketenagakerjaan, sudah disalurkan ke penerima bantuan sebanyak 11,6 juta penerima atau tepatnya 11.654.143 orang atau sekitar 92,48%.
Ida mengatakan pihaknya baru saja mendapatkan data rekening pekerja yang mendapatkan bantuan untuk batch 5. Totalnya ada 618.678 rekening, yang disetor sebanyak dua kali.
Pada 29 September 578.230 rekening, dan pada 30 Oktober 40.358 rekening. Ida mengatakan pihaknya akan melakukan validasi data dari BPJS Ketenagakerjaan maksimal 4 hari untuk kemudian dicairkan ke penerima bantuan.
“Terakhir tadi disampaikan, ada data yang sebenarnya diberikan ke enam kalinya, tapi kami akan masukkan ke tahap kelima. Jadi total batch kelima itu 618.678 rekening,” ungkap Ida.
“Tahap lima ini masih baru masuk data kemarin, maka kami akan check list dulu maksimal 4 hari kerja,” ujarnya.
Sementara itu dari data yang dikumpulkan Kemnaker, pada batch 1 bantuan sudah diberikan kepada 2,48 juta orang dari total 2,5 juta orang penerima, atau sekitar 99,38%.
BACA JUGA: Sektor Perhotelan dan Transportasi Udara di NTT Bergairah Lagi
Kemudian di batch 2, bantuan sudah diberikan kepada 2,98 juta orang dari total 3 juta orang penerima, atau sekitar 99,38%. Di batch 3, bantuan sudah diberikan kepada 3,47 pekerja dari total 3,5 orang penerima, atau sekitar 99,32%.
Selanjutnya di batch 4, bantuan sudah diberikan kepada 1,83 juta orang dari total 2,65 juta orang penerima. Totalnya kini ada 11,65 juta orang yang bantuannya sudah cair, atau sekitar 92,48% dari total 12,4 juta penerima.
(detikcom/rnc)