Kisah Suami Istri Bersama 2 Balita yang Berjuang untuk Selamat dari Pukuafu

Headline, Rotedibaca 15,287 kali

Ba’a, RNC – KM Kasih 25 yang tenggelam di Selat Pukuafu, Minggu (5/7/2020) menyisakan duka mendalam. Tak terkecuali bagi Desri Seran (23), seorang ibu yang kehilangan anaknya, Tania Poy (11 bulan).

Desri bersama suaminya Jefri Poy (21) serta 2 anak mereka, yakni Tania Poy (11 bulan) dan Nayra Poy (2 tahun 8 bulan) menjadi penumpang dari kapal naas KM Kasih 25. Minggu pagi, tak ada firasat buruk, tatkala bersiap-siap untuk bertolak ke Rote Timur.

BACA JUGA: Keluarga Jemput Dua Jenazah Bocah Korban KM Kasih 25 di RS Bhayangkara Kupang

Tujuan mereka adalah mengikuti acara pemakaman salah satu keluarga mereka, yakni ibu Selfiana Poy-Soma di Dusun Rarano, Desa Serubeba, Kecamatan Rote Timur.

Desri kepada RakyatNTT.com, di Puskesmas Eahun, Rote Timur, Senin (6/7/2020) mengisahkan peristiwa naas yang akhirnya merenggut nyawa anaknya, Tania Poy.

Desri mengatakan ia tenggelam bersama anaknya yang baru berusia 11 bulan. Namun ia berusaha tetap memegang anaknya. Sedangkan suaminya, Jefri Poy bersama anak Nayra Poy.

Pergelangan tangan Desri tampak luka-luka. “Saya berusaha gendong anak saya dengan satu tangan dan satu tangan lagi pegang tali perahu. Saya angkat anak saya ke atas,” cerita Desri.

Namun di saat bersamaan, ombak terus memukul tubuhnya. Ia bersama anaknya pun timbul tenggelam dihantam ombak besar. Juragan membantunya dengan mengendong anaknya lalu didudukkan di ujung tiang perahu yang berbentuk salib sambil mengibas-ngibaskan bajunya meminta pertolongan. Ia berharap ada kapal yang melintas dan melihat mereka.

Desri mengatakan mereka ditolong oleh 2 perahu nelayan dari Tablolong sekitar jam 4 sore. Mereka tiba di Pantai Rotedale, Rote Timur, sekitar pukul 17.00.

Tak berselang lama, ia bersama suami dan kedua anaknya dibawa oleh ambulance ke Puskesmas Sotimori, Kecamatan Landu Leko sekira pukul 19.00. Sayangnya, takdir berkata lain, pada pukul 23.00, anaknya Tania Poy menghembuskan napas terakhir. Diduga ia kelelahan. Apalagi bocah mungil ini banyak meminum air laut karena berulang-ulang kali tenggelam. Tania telah dimakamkan pada Senin (6/7/2020), pukul 11.00 di Dusun Rarano, Desa Serubeba, Kecamatan Rote Timur.

Berdasarkan data yang diperoleh, korban selamat yang dibawa ke Rote berjumlah 14 orang. 13 di antaranya sementara dirawat di Puskesmas Eahun, Kecamatan Rote Timur. Sedangkan 1 orang, yakni Tania meninggal dunia saat dirawat di Puskesmas Sotimori. Dari 13 yang dirawat tersebut, 7 orang merupakan penumpang dan 6 lainnya adalah ABK.

BACA JUGA: Dari 28 Penumpang, 22 Sudah Ditemukan, 6 Masih Hilang, Ini Nama-namanya

posko
Aparat kepolisian membangun posko di halaman Puskesmas Eahun, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, Senin (6/7/2020). (Foto: Bobby Piras/RNC).

Pantauan RakyatNTT.com di halaman depan Puskesmas Eahun didirikan posko yang dijaga aparat kepolisian. Posko ini dibuka 24 jam. Tampak puluhan personel kepolisian dari Polsek Rote Timur, Pantai Baru dan Rote Tengah dan Anggota Koramil 1627-02 Papela terus berjaga-jaga.

Para personel juga bertugas memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang berkepentingan terkait kasus kecelakaan KM Kasih.
(rnc12)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *