So’E, RNC – Menjelang hari H pemungutan suara, KPU TTS menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan di halaman Kantor KPU TTS, Selasa (19/11). Kegiatan ini diikuti komisioner KPU, Bawaslu, PPK, Panwascam hingga KPPS setempat.
Ketua KPU TTS, Andhy Bresly A. Funu mengatakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara dilakukan di TPS riil. Simulasi juga melibatkan pemilih riil, termasuk petugas yang akan bertugas di TPS nanti. “Hari ini kami melakukan simulasi pengumutan dan perhitungan suara. Kami hadirkan jumlah pemilih 283 orang dari Desa Kesatnana. Kami berharap dengan simulasi ini, paling tidak bisa meningkatkan pemahaman bukan hanya dari sisi penyelenggara, tapi juga masyarakat pemilih apa yang ditemui nanti di hari H. Terkait proses, pendaftaran, aturan waktu dan apa yang harus dilakukan pemilih, apa yang harus dibawa oleh pemilih,” jelas Andy.
Dalam simulasi ini, kata Andy, dari tahapan demi tahapan para penyelenggara dan pemilih bisa melihat proses pemilihan. Selain itu penyelenggara dan pengawas juga bisa mengetahui kategori pemilih yang ada. Misalnya pemilih yang terdaftar di DPT, pemilih pindahan dan pemilih tambahan. “Hal-hal inilah kita harapkan dengan simulasi dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap proses pemungutan dan penghitungan suara dan ini menjadi bahan evaluasi KPU,” tambah Andy.
Selain itu, melalui simulasi KPU dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk mengcover seluruh pemilih yang ada di TPS. “Secara keseluruhan dari jam 7 pagi sampai jam 1 siang, khusus DPT sudah diatur dari jam 7 pagi sampai jam 12 siang. Intinya kita akan sesuaikan dengan kondisi yang ada Namun tentu dengan ketentuan jumlah pemilih yang ada di TPS yang lebih besar dibandingkan dengan Pemilu, maka tentu kita harus menghitung secara baik, sehingga dengan durasi waktu yang tersedia itu bisa melayani pemilih yang ada di TPS tersebut,” jelas Andy
Terkait pemilih tambahan, kata Andy, adalah mereka yang sudah memiliki KTP elektronik namun belum terdaftar di DPT. “Mereka akan dilayani di satu jam terakhir, mulai jam 12 siang sampai jam 1”, jelas Andy.
Terpisah, Yusuf, salah satu pemilih yang mengikuti simulasi tersebut, mengatakan dirinya mengikuti simulasi untuk mengetahui lebih jelas tentang tata cara pemungutan suara. Pasalnya, menurutnya, Pilkada berbeda dengan Pemilu 2024 lalu. Dalam Pemilu 2024, banyak surat suara dengan banyak sekali nama-nama yang terpampang. “Kalau Pilkada kali ini lebih sederhana karena ada nama dan foto calon, tapi perlu kita lihat langsung karena ini sekaligus dengan pemilihan gubernur, jadi jangan sampai kita salah coblos,” jelas Yusuf. (rnc26)
Ikuti berita terkini dan terlengkap di WhatsApp Group RakyatNTT.com