Kupang, RNC – Empat orang anak dari korban pembunuhan Antonia Siena Herin (45) dan pelaku pembunuhan, Kanisius Rupa Kolin (40) kini butuh pendampingan. Pasalnya, mereka mengalami trauma setelah ibu mereka meninggal dan ayah mereka ditahan polisi.
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi NTT saat ini memberi perhatian terhadap kasus yang terjadi di Desa Lemanu, Kecamatan Solor Selatan, Kabupaten Flores Timur (Flotim) ini.
Kepada RakyatNTT.com, Kamis (01/09/2022), Kepala Bidang Kasus Perempuan, Anak dan Perdagangan Orang Dinas PPPA Provinsi NTT, Nan Blegur menyampaikan saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas PPPA Kabupaten Flotim untuk mengetahui sejauh mana proses pendampingan. “Karena kondisi daerah yang berbeda, sehingga kami berkoordinasi via telpon. Hari ini jadwalkan teman-teman di sana akan turun ke lokasi,” kata Nan.
Menurutnya, saat ini pemerintah fokus pada anak-anak yang ditinggalkan korban dan pelaku. Pasalnya, anak-anak ini telantar sehingga butuh perhatian. Mereka dikategorikan sebagai korban. “Kasihan empat orang anak itu. Mereka lihat langsung ayahnya melakukan perbuatan keji itu. Pendampingan yang kami lakukan adalah memastikan mereka di tempat aman. Sedangkan untuk pengawasan, kami juga sudah minta teman-teman di sana untuk mengirimkan tim ke lokasi,” kata Nan.
Ia mengajui secara psikologis anak-anak inis edang terganggu kejiwaannya. Oleh karena itu, perlu pendampingan dari psikolog.
“Nanti kita cek juga di sana ada psikolog anak atau tidak. Dan kalau tidak, kita cek lagi di provinsi. Kalau tidak ada juga, maka kami akan minta dari kementerian. Memang fokus kami saat ini adalah anak-anak, sekalipun ibunya yang meninggal, tapi anak yang ditinggalkan juga masuk kategori korban,” jelas Nan.
(rnc26)
Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com