Larantuka, RNC- Dewan Pimpinan Cabang Wanita Katolik Republik Indonesia (DPC WKRI) Paroki Katedral Reinha Rosari Larantuka melaksanakan kunjungan kasih, dan pembagian sembako di rumah Maria Doren dan Peni Nayan. Wakil Ketua II, Theresia Sabu Hadjon kepada RakyatNTT via pesan WhatsApp kemarin mengatakan, setiap bulan WKRI Paroki Katedral Reinha Rosari mengadakan kunjungan kasih kepada umat Katedral yang sakit, lansia, dan hidup sendiri.
Bulan Juli lalu, kata Theresia, pihaknya mengunjungi lingkungan Santo Philipus, tepatnya di kediaman Maria Doren dan Peni Nayan, di RT/007 – RW/002, Kelurahan Balela. Yoseph Bao, suami Maria Doren, telah meninggal dunia. Kedua pasangan ini dikaruniai lima anak. Pasca suaminya meninggal, ia divonis menderita sakit gula. Sehingga kaki kanannya diamputasi.
Sedangkan Peni Nayan tidak menikah. Sudah lama tinggal di rumah almahrum Ola Nayan, bapaknya. “Maria Doren dan Peni Nayan sangat senang dikunjungi WKRI Paroki Katedral Reinha Rosari. Bukan soal berapa banyak sembako yang kami bawah, melainkan aroma kasih yang tulus dari kami kepada saudara – saudari kami melalui kunjungan kasih. Kami menyumbang ini dari kekurangan yang kami miliki,” ujar Theresia.
Sementara Ketua WKRI Larantuka, Rosalina Kalumata, saat dikonfirmasi RakyatNTT via WhatsApp mengatakan, prioritas kunjungan kasih lebih difokuskan pada orang – orang yang perlu mendapatkan perhatian. Kunjungan kasih ini tidak hanya sebatas pada material belaka, tapi menekankan aspek solidaritas, berbela rasa, dan menekan pentingnya kehadiran sesama yang tak hanya sebatas pada ikatan darah.
“Kunjungan kita ini tidak semata pada barang dunia. Tapi juga pada kunjungan kemesraan antara kita dan mereka. Sapaan – sapaan dari kita, serta doa untuk menguatkan mereka di dalam menjalani kehidupan ini. Paling tidak mereka tahu, bahwa mereka memiliki orang lain. Selain keluarga mereka, mereka memiliki sesama mereka yang lain; yang ada untuk mereka,” ucap Rosalina.
Dia menambahkan, melalui kunjungan kasih tersebut, pihaknya semakin sadar kalau hidup yang dijalani akan berarti, jika mampu hadir dalam kesulitan hidup sesama. “Kami semakin sadar, bahwa hidup kami ini akan semakin berarti, jika kami juga hadir dalam kesulitan hidup sesama kita,” katanya.
Terpisah, Wakil I, Hermin Aliandu berharap, ke depan harus ada kerjasama pemerintah dan gereja untuk fokus memperhatikan orang – orang yang sangat membutuhkan bantuan. “Dengan melihat dari dekat kondisi para lansia, dan orang sakit yang dikunjungi WKRI DPC Paroki Katedral Reinha Rosari Larantuka, begitu sangat memprihatinkan; baik dari segi kesehatan maupun keadaan ekonominya. Ke depan, harus ada kerjasama pemerintah dan gereja untuk perhatikan mereka. Dengan kunjungan ini mereka merasa sangat terhibur dan dikuatkan,” kata Hermin. (rnc27)