Polemik Waduk Mbay/Lambo, Lima Suku Gelar Pertemuan

Nagekeodibaca 170 kali

 

Mbay, RNC- Tak ingin polemik pembangunan Waduk Mbay/Lambo, berlarut – larut, Camat Aesesa, Yakobus Laga, kembali mengadakan pertemuan dengan lima suku dari Desa Labolewa. Pertemuan yang sifatnya memfasilitasi itu, digelar di aula Kantor Camat Aesesa, Rabu (01/12/2021).

Kelima suku itu yakni, Suku Ebu Dai, Suku Ana Jogo, Suku Ana Nuwa, Suku Ana Lara dan Suku Kawa. Pertemuan itu bertajuk “Musyawarah antar Suku Dalam Lambo”.

Dalam pertemuan tersebut, setiap suku menyampaikan nama titik peta bidang tanah beserta pemiliknya. Baik perorangan maupun ulayat, yang masuk dalam area pembangunan Waduk Mbay/Lambo.

“Semua data nama peta bidang ini, besok akan saya komunikasikan dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk ditindaklanjuti, apakah bisa diperbaharui atau tidak,” kata Yakobus Laga.

Selain itu, dia juga akan menyampaikan persoalan Lambo dan Rendu, untuk dilakukan musyawarah pada Kamis (02/12/2021), yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten Nagekeo, di aula VIP Kantor Bupati Nagekeo.

Krispin Rada, salah satu tokoh muda Lambo, menyampaikan beberapa hal terkait persoalan Lambo dan Rendu, serta menitipkan harapannya kepada Camat Aesesa, untuk memaksimalkan waktu yang disediakan Pemda, berkaitan urusan bersama Rendu.

“Kami berharap, Pemerintah Kabupaten Nagekeo dapat memaksimalkan niat baik orang Lambo, untuk menyelesaikan persoalan dengan sesama keluarga besar Suku Rendu, secara arif dan bijak, yang dilandasi asas kekeluargaan yang tinggi,” pinta Krispin.

Menurutnya, waduk baru hadir saat ini, tetapi ikatan kekerabatan sudah ada sejak dahulu kala. “Yang paling penting, kita baku – baku baik,” imbuhnya. (RNC15)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *