Kupang, RNC – Efisiensi anggaran APBD Kota Kupang Tahun 2025 diharapkan menjadi motivasi bagi Pemerintah Kota Kupang untuk membuat berbagai kebijakan strategis guna meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Salah satu Anggota Komisi II DPRD Kota Kupang, Otniel Benyamin Selan menyampaikan walaupun efisiensi atau pemangkasan anggaran mencapai Rp47,7 miliar dan sangat berdampak pada kegiatan pembangunan fisik, namun dalam APBD masih ada alokasi anggaran yang cukup untuk pembangunan berbagai infrastruktur.
Menurutnya, pemerintah harus konsisten pada skala prioritas pembangunan yang berorientasi pada peningkatan PAD. Pembangunan yang dapat menaikkan angka PAD seperti penambahan jaringan dan sambungan rumah untuk air bersih.
“Dari pembangunan ini tentu secara langsung menambah pelanggan pada Perumda Air Minum Tirta Lontar. Ini kita harapkan menjadi investasi sehingga secara langsung mendongkrak pendapatan asli daerah,” ucapnya.
Selain itu, pembenahan sistem drainase di pasar-pasar dengan tujuan agar aktivitas pasar tidak terganggu. Dengan demikian retribusi yang dipungut oleh Perumda pun bisa membantu pendapatan asli daerah.
Selain itu, diperlukan harmonisasi antara Pemkot dan pengelola rumah makan dan hotel. Misalnya Pemkot mengadakan mesin EDC sebagai upaya mendukung transparansi penerimaan pajak yang dikelola oleh Badan Pendapatan Daerah.
“Kalau harmonisasi ini berjalan baik, tentu laporan omzet ataupun pelanggaran atas kewajiban pajak tidak terjadi. Ini dibutuhkan pembenahan yang mengarah pada penguatan PAD,” jelasnya.

Plt. Ketua DPD Partai Perindo Kota Kupang ini mengatakan, dengan terjadi efisiensi atau pemangkasan anggaran, Pemkot sudah harus berpikir bagaimana mengoptimalkan sumber keuangan daerah. Oleh karena itu, diharapkan Pemkot tetap komitmen untuk menjalankan peran pembangunan di Kota Kupang. (rnc04)
Ikuti berita terkini dan terlengkap di WhatsApp Group RakyatNTT.com