So’E, RNC – Keterbatasan ruangan kelas di SD Negeri Lopbala Kabupaten TTS membuat para siswa melangsungkan kegiatan belajar mengajar (KBM) di teras.
Hal ini disampaikan Hendrik Adu, salah seorang guru di sekolah tersebut kepada RakyatNTT.com, Rabu (13/01/2020). Menurutnya, pihak sekolah tidak ada pilihan lain selain menggunakan teras (halaman, red) sebagai tempat untuk belajar.
“Kami sebenarnya tidak mau tapi karena kondisi ruangan yang serba terbatas ya mau tidak mau harus sekat teras untuk belajar. Kalau tidak ya pasti ada kelas yang tidak bisa belajar. Prinsip kami, siswa tetap belajar apapun kondisi kelasnya,” ujarnya.
Hendrik mengatakan, sekolah tersebut hanya memiliki 2 ruangan kelas yakni satu kelas permanen dan satu kelas semipermanen, sehingga kedua ruangan tersebut disekat menjadi empat kelas. Sementara, dua kelas lainnya menggunakan teras.
BACA JUGA: Warga Tagih Janji Bupati TTS soal Pembangunan Jalan Mnelafau
Menurutnya, pihak sekolah sudah mengusulkan untuk mendapatkan bantuan Ruangan Kelas Baru (RKB) ke Pemerintah Kabupaten TTS melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Noebana sejak beberapa tahun terakhir. Namun belum berhasil. Dan terbaru, sudah mengajukan surat ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk penambahan RKB.
“Kami berharap tahun ini bisa ada perhatian dari pemerintah untuk penambahan kelas baru karena sangat sulit mengajar di satu ruangan yang dihuni oleh dua kelas. Ini kan ribet namanya,” tegas Hendrik.
Untuk diketahui, SD Negeri Lopbala berlokasi di Desa Noebana, Kecamatan Noebana, Kabupaten TTS. Memiliki 11 guru yakni 3 orang ASN dan 8 honorer dengan jumlah siswa sebanyak 57 orang. (*/rnc)