Jakarta, RNC – Nama Tri Rismaharini atau Risma kian hari kian membuntuti Anies Baswedan dalam hasil survei sejumlah lembaga survei. Kini, nama Risma mengekor dalam rilis survei Pilgub DKI Jakarta.
Dilansir dari detikcom, hasil survei terbaru lembaga survei Median menunjukkan nama Tri Rismaharini berada tepat di bawah nama Anies Baswedan terkait urusan Pilgub DKI Jakarta. Jika dilakukan head to head, selisih elektabilitas mereka hanya terpaut 9%.
Populasi survei Median ini adalah warga DKI Jakarta yang memiliki hak pilih dengan target sampel 400 responden, yang dipilih dengan teknik multistage random sampling. Waktu survei dilakukan pada 31 Januari hingga 3 Februari 2021.
BACA JUGA: Ahok Kenang Pilgub DKI, Ulas Cerita Lama soal PDIP, Megawati dan Jokowi
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dan menjalankan protokol kesehatan. Margin of error survei ini +/- 4,9%, dengan tingkat kepercayaan 95%.
Responden diajukan pertanyaan: “Jika pemilihan gubernur dilakukan saat ini, siapakah yang akan anda pilih menjadi Gubernur DKI Jakarta?” Pertanyaan terbuka ditanyakan secara spontan, tanpa menunjukkan nama.
Hasilnya:
1. Anies Baswedan: 40,5%
2. Tri Rismaharini; 16,5%
3. Basuki Tjahja Purnama (Ahok): 8,5%
4. Sandiaga Uno: 3,0%
Pada peringkat di bawah empat besar ada Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, eks anggota DPRD DKI Jakarta Triwisaksana, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, Wagug DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, anggota DPR Abraham Lunggana, dan hingga selebriti Baim Wong. Mereka yang berada di bawah 4 besar memiliki elektabilitas 0,5%. Sedangkan yang belum memutuskan pilihan ada 28%.
“Ya, posisi saat ini Anies Baswedan masih teratas dalam beberapa skenario survei kami. Dalam skenario survei terbuka (Top of Mind) posisi Anies berada di urutan 1 di angka 40,5% disusul Risma 16,5% dan Ahok 8,5% dst. Sedangkan dalam skenario survei semiterbuka melibatkan 16 calon, 3 Besar adalah: Anies Baswedan 42,5 %, Tri Rismaharini 23,5% dan Sandiaga Uno 5,5,” kata peneliti Median Ade Irfan, kepada wartawan, Senin (15/2/2021).
Sementara itu elektabilitas yang digadang-gadang jadi gubernur dengan skenario 16 nama dan menyertakan jawaban semi terbuka, yaitu responden diperbolehkan menyebutkan nama yang tidak ada dalam alat bantu kuesioner.
Dengan pertanyaan: “Jika pemilihan gubernur dilakukan saat ini, dari nama-nama berikut ini, siapakah yang akan anda pilih menjadi Gubernur DKI Jakarta? Jika tidak ada dalam daftar di alat bantu kuesioner, silakan sebutkan saja!”
Hasilnya:
1. Anies Baswedan: 42,5%
2. Tri Rismaharini: 23,5%
3. Sandiaga Uno: 5,5%
4. Agus Harimurti Yudhoyono: 3,5%
5. Basuki Tjahja Purnama (Ahok): 2,0%
6. Abraham Lunggana (Haji Lulung): 2,0%
Di sinilah, tren elektabilitas Tri Rismaharini atau Risma mulai melambung tinggi membuntuti Anies Baswedan. Elektabilitas Risma naik dari survei Juli 2020 sebesar 4,2% ke survei saat ini Februari 2021 di angka 23,5%. Adapun Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono mengalami penurunan elektabilitas, sedangkan Anies cenderung stagnan.
“Yang menarik adalah tren kenaikan elektabilitas Tri Rismaharini yang signifikan,” ujar Ade Irfan.
Sebanyak 18,6% responden memilih Anies karena kinerja Anies yang dinilai bagus, pilihan ini tertinggi. Responden memilih Tri Rismaharini paling tinggi karena kinerja bagus sebesar 14,9%. Sedangkan responden mengapa memilih Sandiaga Uno tertinggi karena pengusaha sebesar 22,8%.
“Adapun 5 besar alasan responden memilih Anies Baswedan adalah kinerja bagus 18,6%, religius/pro Islam 11,9%, membawa perubahan 5,2%, ingin melanjutkan program 3,1%, dan dianggap peduli & dermawan 3,1%. Sedangkan 5 besar alasan responden memilih Tri Rismaharini adalah kinerja bagus 14,9%, blusukan 11,7%, cepat tanggap 7,4%, tegas 7,4%, peduli & dermawan 7,4%,” ucap Ade Irfan.
Sekarang, disimulasikan jika Anies Baswedan dan Tri Rismaharini saling head to head dalam gelarang Pilgub DKI Jakarta. Responden diajukan dengan pertanyaan “Jika pemilihan gubernur dilakukan saat ini, dari 2 nama berikut ini, siapakah yang akan anda pilih menjadi Gubernur DKI Jakarta?”
Hasilnya:
1. Anies Baswedan: 45,0%
2. Tri Rismaharini: 36,6%
Semenjak Tri Rismaharini menginjakkan kaki di Ibu Kota sebagai Menteri Sosial (Mensos), ‘percikan-percikan’ dengan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta sudah nampak.
Contohnya, ketika Risma aktif blusukan di Ibu Kota menemui sejumlah tunawisma. Aksi Risma ini dinilai sebagai bentuk kritik terhadap Anies Baswedan selaku Gubernur DKI.
Aksi blusukan Risma dinilai memang secara tidak langsung memercikkan persaingan politik mantan Wali Kota Surabaya itu dengan Anies Baswedan. Apalagi, kata Ujang, aksi blusukan itu terkesan tanpa koordinasi dengan Pemprov DKI.
BACA JUGA: Raffi Ahmad dan Agnez Mo Dilirik PKB untuk Pilgub DKI Jakarta
“Karena masuk ranah persaingan politik antara Anies vs Risma. Risma juga sebagai Mensos dianggap tak koordinasi dengan pemprov dan pemkot. Dengan gubernur dan wali kota di DKI. Jadi main sendiri. Dan itu tentu menyinggung pemprov dan pemkot tempat dimana tunawisma berada,” kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komaruddin.
Lebih lanjut, Ujang mengatakan Risma bakal didorong oleh PDIP untuk maju dalam Pilgub DKI Jakarta berikutnya. Sehingga, menurutnya, langkah yang dilakukan Risma saat ini guna menggaet popularitas.
“Prediksi saya, Risma akan didorong PDIP untuk maju Pilgub DKI. Masuknya Risma sebagai mensos juga merupakan langkah awal memperkuat popularitas di Jakarta. Lihat saja, bagaimana Risma langsung blusukan ke kawasan kumuh, seperti kolong jembatan dan pinggir kali,” ujarnya.
(*/dtc/rnc)