Kupang, RNC – Tumpukan sampah yang menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Alak, Kota Kupang, sudah 4 bulan mengalami kebakaran. Akibatnya terjadi polusi udara yang melanda area pemukiman warga.
Pantauan RakyatNTT.com, Senin (12/12/2022), sampah yang menggunung di lokasi TPA nampak terbakar. Pemukiman sekitar tampak tertutup kepulan asap.
Tampak para pemulung harus berjuang memilah sampah di tengah kepulan asap tanpa mengenakan masker. Para pemulung ini harus bertarung dengan asap dan api mulai dari pagi hingga sore hari.
Kepada media ini di TPA, salah satu pemulung, Joy Nenobais mengatakan kebakaran yang terjadi sudah cukup lama. Walaupun ada sampah yang baru ditimbun, namun di bagian paling bawah tetap terbakar. Ia mengaku tak mengetahui penyebab kebakaran. “Kurang tahu, kami hanya mencari (memilah sampah untuk dijual). Kalau terbakar begini, kita tidak bisa garuk di api. Kita garuk atau pilih-pilih yang sonde ada api,” ungkapnya.
Koordinator Pemulung Sampah TPA Alak, Selvince Manafe yang ditemui di kediamannya menyampaikan kebakaran ini memberikan dampak pada pemulung saat proses pemilihan dan pemilahan sampah.
Ia juga tak mengetahui penyebab kebakaran. Setahu dia, kebakaran sudah terjadi sejak Agustus. Sampai saat ini Pemkot sudah berupaya memadamkan api, tapi api tak kunjung padam.
Selvince juga menyebutkan, kebakaran itu juga memberikan dampak kesehatan bagi 40 keluarga yang mengais rezeki di TPA. Untuk mengais sampah, mereka harus berjibaku dengan asap dan api.
“Pengaruh juga, pokoknya ada yang batuk, tetapi tetap cari hidup di situ. Kitong ju kurang tahu karena tiba-tiba terbakar,” jelasnya.
Selain itu, pendapatan pun ikut terganggu, karena sampah yang baru diturunkan menggunakan truk Dinas LHK harus terbakar dan tertutup kepulan asap. (rnc04)
Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com