Kupang, RNC – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia hingga 1 Maret 2023 mendatang.
Gelombang tinggi hingga 6 meter berpotensi terjadi di beberapa perairan seperti Selat Sunda, Perairan Selatan Pulau Jawa, hingga Bali.
“Gelombang di kisaran lebih tinggi 4.0 hingga 6.0 meter berpeluang terjadi di Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Pulau Jawa, Samudra Hindia Selatan Jawa – Bali,” ungkap BMKG dikutip dalam keterangan resminya, Selasa (28/2/2023).
Selain itu, gelombang tinggi hingga 6 meter juga berpotensi terjadi di Laut Natuna Utara, perairan utara Kepulauan Anambas hingga Kepulauan Natuna.
Gelombang tinggi ini dipengaruhi adanya pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur Laut – Timur dengan kecepatan angin berkisar 5 – 25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat – Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 – 25 knot.
“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda, perairan selatan Pulau Jawa, Laut Natuna Utara, dan perairan Kupang,” kata BMKG.
BMKG juga memperingatkan peluang peningkatan gelombang setinggi 1.25 hingga 2.5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan Lhokseumawe – Sabang, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh – Kep. Nias, Selat Ombai – Selat Wetar, perairan Bangka Belitung, Selat Karimata, perairan selatan Kalimantan.
Kemudian di Laut Jawa, perairan utara P. Jawa – Kep. Kangean, Selat Makassar, perairan Kep. Selayar, perairan selatan Wakatobi, perairan Kalimantan Timur – Kalimantan Utara, Laut Sulawesi, perairan utara Sulawesi, perairan Bitung – Kep. Sitaro, Laut Maluku, perairan utara Kep. Banggai – Kep. Sula, perairan barat dan timur Kep. Halmahera, perairan Manokwari – Jayapura, Samudra Pasifik Utara Biak – Jayapura, Laut Banda, perairan selatan Kep. Kai – Kep. Aru, Laut Arafuru bagian timur.
Selanjutnya, untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2.5 hingga 4.0 meter berpeluang terjadi di perairan barat Kep. Mentawai, perairan P. Enggano – Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Mentawai – Lampung, Teluk Lampung bagian selatan, perairan selatan P. Bali – P. Sumba, Selat Bali, Lombok, Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan.
Kemudian, Selat Sumba bagian barat, perairan P. Sawu – P. Rote – Kupang, Laut Sawu, Samudra Hindia Selatan NTB – NTT, Laut Natuna, perairan timur Bintan, Laut Flores, perairan Kep. Sangihe – Kep. Talaud, perairan utara Kep. Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Raja Ampat, Samudra Pasifik Utara Halmahera – Papua Barat, perairan Kep. Sermata – Kep. Tanimbar, Laut Arafuru bagian barat – tengah.
BMKG pun mengimbau agar perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m).
Selain itu, Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m). (*/rnc)
Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com