Kupang, RNC – Wali Kota Kupang Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, M.M., M.H. di dampingi Sekretaris Daerah Fahrensy P. Funay, S.E., M.Si berkesempatan hadir pada Kebaktian Emeritasi 5 (lima) Pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) yang memasuki Masa Purnalayan.
Ibadah emeritasi yang berlangsung di GMIT Jemaat Kota Baru, Minggu (20/9) dimulai pukul 09.00 dan dipimpin Ketua Sinode GMIT, Pdt. Dr. Mery L. Y. Kolimon. Turut hadir anggota DPD RI yang juga Ketua TP. PKK Kota Kupang, Ny. Hilda Riwu Kore-Manafe.
Kelima pendeta GMIT yang memasuki masa purnalayan yakni Pdt. Welmintje Kameli-Maleng, M.Th, Pdt. Yohanes A. R. Tarully, M.Th, Pdt. Anita Chrismayana Amnifu-Mooy, S.Th, Pdt. Yuliana Magdalena Leba, S.Th, dan Pdt. Doddy L. A. Oematan, S.Th. Prosesi emeritasi bagi ke-5 pendeta GMIT tersebut ditandai dengan penyerahan piagam emeritasi kepada para Pendeta yang dinyatakan pensiun dan berstatus Emeritus dalam lingkup GMIT.
BACA JUGA: NTT Hadapi Bencana Kekeringan, Ini Solusi yang Ditawarkan DPRD NTT
Wali Kota Kupang Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, M.M., M.H. dalam sambutannya pada kesempatan tersebut, mengatakan panggilan menjadi hamba Tuhan merupakan hal mulia dan proses emeritasi merupakan aturan organisasi yang lumrah dan harus dijalankan. “Merupakan suatu tugas mulia memenuhi panggilan Tuhan untuk melayani-Nya dan berada di tengah-tengah jemaat dengan penuh ketulusan untuk menumbuhkan iman percaya, membimbing dan membangun visi jemaat sebagai suatu kesatuan, menjadi kehormatan dan kebanggaan tersendiri bagi pagi para hamba Tuhan. Namun sesuai aturan administrasi organisasi GMIT, maka peristiwa emeritasi saat ini harus terjadi,” ucap Wali Kota.
“Emeritasi bukanlah akhir dari tugas dan pelayanan yang sejati sebagai seorang Kristen namun tetap melayani Tuhan hingga akhir hayat, karena melayani Tuhan tidak mengenal batas usia,” lanjutnya. Wali Kota berharap para emeritus selalu menjadi teladan bagi para pelayan GMIT yang masih aktif bertugas, bagi jemaat, dan bagi masyarakat dilingkungannya. “Jemaat dan masyarakat tentu masih membutuhkan pelayanan para emeritus sekalian. Melalui pengalaman, pengabdian dan berbagai hal yang selama ini para emeritus sekalian kerjakan untuk membawa banyak perubahan dan kemajuan bagi iman jemaat,” tuturnya.
Wali Kota dikesempatan tersebut juga menyampaikan terima kasih kepada GMIT atas peran serta mendukung pemerintah selama ini. “Sebagai mitra pemerintah Kota Kupang dalam pembangunan dan pendidikan, GMIT telah banyak membantu terutama dalam membina karakter, menata sikap dan perilaku hidup jemaat di tengah kemajemukan masyarakat Kota Kupang,” ujar Wali Kota.
Bahkan dalam lingkup peran sosial kemasyarakatan, menurut Wali Kota, GMIT juga telah banyak berkonstribusi membantu pemerintah Kota Kupang. Salah satunya diungkapkan yaitu melalui kerjasama untuk pemenuhan kebutuhan akan air bersih bagi masyarakat Kota Kupang. Wali Kota berharap kemitraan ini terus terjalin. “Tetap berkolaborasi dan saling mendukung terhadap pertumbuhan dan kemajuan baik secara ekonomi maupun pendidikan jemaat dalam rangka mewujudkan Kota Kupang yang layak huni, cerdas, mandiri dan sejahtera, serta masyarakat-nya yang memiliki nilai keimanan dan berakhlak mulia,” ujarnya.
Dalam Suara Gembala Pdt. Dr. Mery L. Y. Kolimon, menyampaikan terima kasih kepada lima Hamba Tuhan yang memasuki sasa purnalayan. “Selamat mencapai garis akhir dalam melayani jemaat. Saya harap agar para senior tetap menjadi panutan serta mau menjadi pembimbing bagi pendeta yang masih aktif termasuk para jemaat,” ujarnya. Dia berharap para pendeta emeritus dapat menikmati masa senja dan tetap produktif. “Emeritasi bukan berarti berhenti melayani tapi mari kita terus menjadi pelayan bagi jemaat serta saling menghormati antar sesama,” ujarnya.
BACA JUGA: 14 Daerah di NTT Alami Bencana Kekeringan, BMKG Sudah Beri Warning
Sementara, Pdt. Anita Chrismayana Amnifu-Mooy, S.Th, mewakili kelima rekannya pada suara hati emeritus, menyampaikan permohonan maaf dan permintaan pamit kepada jemaat yang dilayani. “Saya menyampaikan permohonan maaf yang tulus kepada Jemaat yang telah bersama-sama kami dalam masa pelayanan kami selama ini, mohon maaf apabila dalam pelayanan kami ada yang kurang berkenan,” tutur pendeta yang pensiun pada 30 Mei 2020 lalu dan terakhir melayani di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Kupang, Klasis Kupang Tengah. “Saya mewakili teman-teman yang memasuki masa purnalayan telah melaksanakan tugas dengan baik, dan mohon relakan kami,” ujarnya sembari juga menyampaikan terimakasih atas dukungan Pemerintah Kota Kupang selama ini. (*/PKP/jm/ghe/rnc)