oleh

Demokrat NTT ‘Sekolahkan’ Caleg Terpilih sebelum Dilantik

Kupang, RNC – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat (PD) Provinsi Nusa Tenggara Timur menyelenggarakan kegiatan Sekolah Demokrat bagi 60 kader di seluruh Provinsi NTT. Kegiatan tersebut berlangsung di aula Resto Celebes Kupang, Senin (12/8/19).

Sekolah kader tersebut diprioritaskan bagi anggota DPRD terpilih periode 2019-2024. Ketua Panitia Sekolah Demokrat tahun 2019, Yohanes Agustino Masteriano dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan tersebut diikuti 60 anggota DPRD terpilih.

Sekretaris BPD HIPMI NTT tersebut mengatakan Sekolah Demokrat bertujuan memperkuat barisan kader dan lembaga parlemen yang diemban kader Partai Demokrat di parlemen.

Hal ini dipandang perlu untuk membekali kader karena anggota DPRD terpilih adalah harapan masyarakat NTT.
“Hari ini Partai Demokrat tampil dengan spirit memperkuat barisan kader, memperkuat diri dan lembaga kita, karena bapak/ibu adalah harapan masyarakat NTT di gedung DPRD, oleh karena itu Sekolah Demokrat di NTT sangat penting bagi kita semua,” kata Yohanes.

Ia menambahkan 60 anggota DPRD adalah aset Partai Demokrat NTT. Ia berharap dengan hadirnya Sekolah Demokrat membawa efek positif bagi kader terutama dalam menyongsong agenda politik di masa mendatang. Dari hasil sekolah tersebut membuat Partai Demokrat besar dan menang dalam perhelatan politik masa depan.

Kegiatan yang akan berlangsung selama dua hari ini, selain sekolah di dalam ruangan, ada juga sekolah di luar ruangan, yakni sekolah lapangan. Ada beberapa agenda sekolah lapangan yakni mengunjungi komunitas muda di Kota Kupang, donor darah dan berkunjung melihat spot area yang ada di kota Kupang yang sudah dibangun di masa pemerintahan Wali Kota Kupang yang juga sebagai Ketua DPD Partai Demokrat NTT.
“Kita harus berbangga dan kita wajib mewartakan kepada seluruh masyarakat di NTT bahwa kita punya kader terbaik sudah melakukannya,” ungkap Yuston-sapaan akrab Yohanes Masteriano.

Baca Juga:  Tak Hanya Ruang Publik, Jeriko-Adinda Siapkan Modal Usaha, Pelatihan dan Market untuk Kaum Milenial

Sementara itu, Ketua DPD PD NTT, Dr. Jefri Riwu Kore mengatakan bahwa kegiatan Sekolah Demokrat adalah wadah berproses mengenali diri sebagai wakil rakyat bagi kader yang diutus Partai Demokrat ke legislatif. “Betapa pentingnya kegiatan tersebut karena dalam perjalanan seringkali para kader offside,” katanya.

Offside yang dimaksud mantan anggota DPR RI tersebut yakni ada anggota DPRD yang tidak berbuat apa-apa. Tidak menyampaikan keluhan dan aspirasi masyarakat dalam persidangan. “Banyak anggota DPRD datang, duduk, diam, tahu beres saja. Offside karena mic-nya rusak,” kata Jeriko-sapaan karib wali kota Kupang ini.

Oleh sebab itu, ia berpesan kepada peserta Sekolah Demokrat untuk berdiri terdepan dalam menyuarakan kepentingan rakyat. Ia berharap kader Demokrat tidak terbawa arus dalam persidangan. Para kader konsisten. Tidak pendapat fraksi lain. Apalagi menirukan pandangan umum fraksi lain lalu disampaikan kepada pemerintah.
“Seringkali kita terbawa arus. Bukan arus lalu lintas yang di jalan, tapi arus pendapat. Satu orang bilang A kita ikut A. Satu gerombolan bilang B kita ikut. Kita tidak pernah menunjukkan bahwa kita punya identitas diri. Kita tidak pernah menunjukkan bahwa kita berbeda. Kita boleh berbeda asalkan disertai dengan data kita yang benar,” katanya.

Wali Kota Kupang ini berharap para kader berani menyuarakan pendapat berdasarkan fakta lapangan dan kajian empirik yang kuat. Tidak boleh mengikuti gerombolan yang takut pemerintah. “Kita harus tunjukkan bahwa kita berani. Kita kritik pemerintah berdasarkan data. Bukan informasi hoax, lalu kita menyampaikan di persidangan, itu sangat memalukan. Kita harus menyampaikan gagasan berdasarkan fakta yang ada,” tegas Jeriko. (rnc02)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *