Kupang, RNC – Aparat Kelurahan Nefonaek menyetor dua ton sampah ke Bank Sampah Mutiara Timor Star yang beralamat di Jalan SD Laning Kelurahan Maulafa, Kota Kupang, Jumat (23/8/2024). Sebanyak 2 ton sampah tersebut diangkut menggunakan tiga mobil pick up.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program daur ulang sampah pemerintah Kota Kupang yang dilaksanakan bekerja sama dengan Plan Internasional. Sementara Kelurahan Nefonaek merupakan salah satu kelurahan yang menjadi pilot project dalam pelaksanaan program daur ulang sampah tersebut.
Program daur ulang sampah memang merupakan suatu terobosan dalam upaya mewujudkan Kota Kupang yang bersih dan sehat, sekaligus mengubah sampah dari barang yang sudah dibuang menjadi barang yang kembali bernilai ekonomis.
Agar pelaksanaan program ini berjalan baik, pendampingan dilakukan oleh Plan Internasional sebagai sebuah NGO yang juga memberi perhatian terhadap masalah lingkungan.
Lurah Nefonaek, Josephina Neltji Ungirwalu menjelaskan dua ton sampah tersebut telah dikumpul sejak Maret 2024. Sementara pengantaran ke Bank Sampah Mutiara Timor Star dilakukan Dinas Lingkungan dan Kebersihan Kota Kupang.
“Kehadiran bank sampah merupakan suatu berkat bagi kita, selain daur ulang sampah dilakukan untuk menjaga lingkungan hidup dan kebersihan di Kota Kupang, tetapi hasil daur ulang sampah juga bisa menghasilkan rupiah,” kata Josephina.
Menurutnya, Bank Sampah Kelurahan Nefonaek sudah ada sejak bulan November 2023 setelah ada MoU antara Pemerintah Kota Kupang dan Plan Internasional. Kelurahan Nefonaek pun menjadi salah satu pilot projek pendampingan Plan Internasional.
Dengan adanya bank sampah, kata Josephina, sampah yang dihasilkan dan dikumpulkan masyarakat tidak dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah lagi, tetapi dikumpulkan dan kemudian disetor ke Bank Sampah Mutiara Timor Star untuk didaur ulang. Dan pelaksanaan program bank sampah ini didukung oleh 11 RT yang ada di kelurahan tersebut.
Josephina berharap, pelaksanaan program daur ulang sampah ini terus mendapat dukungan dan partisipasi dari seluruh masyarakat dan semua pihak terkait. Sehingga kebersihan lingkungan di Kota Kupang terutama di Kelurahan Nefonaek bisa terus terjaga dan dampak dari kegiatan daur ulang sampah bisa dirasakan bagi peningkatan ekonomi keluarga.
Koordinator Bank Sampah Kelurahan Nefonaek, Hanna Hatun, S.Sos, MM mengatakan, Kelurahan Nefonaek memiliki 25 RT dan yang bergabung di bank sampah sebanyak 30 orang, ditambah satu orang penyandang disabilitas dari Perkumpulan Disabilitas Nefonaek. Sementara jenis sampah yang dikumpulkan berupa sampah plastik, yang terdiri dari plastik bening, botol, aqua, botol teh pucuk, plastik kresek, bungkusan indomie, bungkusan roti selain berwarna hitam, serta kardus, kertas, buku tulis, bungkusan pepsodent dan bungkusan susu. (rnc)