Betun, RNC – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malaka, Drs. Gabriel Seran, MM
mengatakan, lima warga Naimana yang jadi korban Badai Seroja tahun 2021 lalu, akan jadi atensi khusus. Menurut Gabriel, para korban itu sudah didata dan diusulkan untuk terima bantuan tahap dua, bersamaan masyarakat lainnya yang belum diusulkan pada tahap satu.
Hal ini disampaiakan Gabriel, usai ditemui RakyatNTT.com di Desa Besikama, Kecamatan Malaka Barat, belum lama ini. “Kaitan dengan Bapak Arnold dan mama empat orang itu, datanya sudah masuk dan kita usulkan untuk dapat bantuan tahap dua. Kita prioritas mereka lima orang itu, makanya saya perintahkan anak – anak untuk jemput data mereka, serta masyarakat lainnya yang belum masuk tahap satu. Saya harap, jangan berkecil hati. Saya omong ini dari lubuk hati yang paling dalam,” ungkap Gabriel.
Dia menambahkan, pemberitan terkait dirinya telah mencopot sejumlah nama kepala keluarga terdampak Badai Seroja 2021, tidaklah benar. “Saya tidak pernah mencopot masyarakat penerima bantuan Seroja, baik yang sudah terima Dana Hunian Tunggu, atau pun yang tidak. Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada niat kami mencopot nama masyarakat penerima bantuan Seroja. Nama sudah sesuai usulan yang diusulkan, direview dan divalidasi. Kalau nama tidak diusulkan pemerintah desa, jelas kami tidak usulkan, dan jelas juga tidak ada di daftar. Jadi data usulan dari kepala desa kalau tidak ada, jelas turun tidak ada. Karena itu, solusinya kita masukkan ke bantuan tahap kedua,” sebutnya.
Mantan Camat Malaka Tengah dan Kecamatan Weliman ini mengajak dan menghimbau kepada para kepala desa, segera mendata masyarakat di desanya yang belum terdata dan usulkan ke BPBD, untuk direkap oleh tim. Tim tersebut terdiri Badan Inspektorat dan Badan Keuangan Daerah Kabupaten Malaka.
“Saya menghimbau kepada para kepala desa untuk segera data. Kepala desa yang paling tahu masyarakatnya. Data secara baik dan dengan hati, semua masyarakatnya yang terdampak Seroja. Karena Kami hanya menerima data dari pemerintah desa, lalu kami rekap bersama tim kabupaten, kemudian kita bawa ke provinsi untuk ditindaklanjuti,” kata Gabriel seraya menambahkan, hal ini tidak perlu dipolemik lalgi.
“Mari kita fokus bekerja dan mendata masyarakat, sekaligus perbaikan data untuk diusulkan ke tahap dua. Intinya, semua kepentingan mari kita tanggalkan. Mari kita kerja sama untuk data semua keluarga terdampak Badai Seroja. Data dengan benar lalu kita usulkan ke tahap dua,” imbuhnya. (rnc11)