Kunker ke Belu, Gubernur VBL Serahkan CSR dan Kredit Mikro Merdeka Bank NTT

Beludibaca 179 kali

 

Atambua, RNC – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), kembali melanjutkan kunjungan kerja di Kabupaten Belu, Minggu (23/1/2021), setelah sehari sebelumnya mengunjungi Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Demikian siaran pers Biro Administrasi Pimpinan, yang diterima RakyatNTT.com, Senin (24/1/2022).

Dalam kunjungan ke Kabupaten Belu, Gubernur Viktor meninjau lokasi perusahaan ayam petelur “Lavinci Farm” di Desa Tukuneno, Kawasan Food Estate di Rotiklot, Desa Fatuketi. Selain itu, Gubernur Viktor juga menghadiri acara Penyerahan Bantuan CSR Bank NTT serta Kredit Mikro Merdeka Bank NTT, di Desa Dualaus.

Tidak ketinggalan, Gubernur Viktor juga memantau destinasi wisata air terjun di Desa Dualasi Raiulun.
Pada kunjungannya di perusahaan ayam petelur “Lavinci Farm” di Kecamatan Tasifeto Barat, gubernur mengapresiasi pihak perusahaan yang sudah berperan memberikan kebutuhan telur bagi masyarakat lokal.

“Terima kasih kepada Lavinci Farm, kami sangat mengapresiasi serta rasa hormat. Ini langkah maju dan sudah memberikan suplai telur bagi daerah ini, sehingga mengurangi impor telur dari luar NTT,” ujar Gubernur Viktor.

Dia menambahkan, semua pihak harus mendukung agar peternakan kita bisa dikembangkan. “Salah satunya membuat pakan ternak sendiri. Jangan lagi kita beli pakan ternak dari luar NTT. Kita harus kembangkan industrinya di sini. Sejauh ini kita masih beli pakan ternak ke Jawa, 1,1 triliun per tahun,” kata Gubernur Viktor.

Dikatakannya, melalui integrasi Dinas Pertanian dan Dinas Peternakan, Program TJPS harus terus dilaksanakan, sehingga menghasilkan pakan ternak. “Kita harapkan, hasil pakan ternak dari TJPS dengan perhitungan 1 Ha menghasilkan 7 ton, dapat digunakan perusahaan Lavinci Farm ini,” jelas Gubernur Viktor.

Sementara Manager Lapangan Lavinci Farm, Chintya Ivanna Joyo menjelaskan, pihaknya ingin mewujudkan pemenuhan kebutuhan telur segar bagi masyarakat. “Awalnya kami mulai farm ini dengan 4.000 ekor ayam petelur, dan berkembang hingga hari ini menjadi 21.000 ekor, dengan produksi 16.700 butir per hari,” jelasnya.

Baca Juga:  Tiga Ranperda Pemprov NTT Tahun 2024 Masih Mengendap

Dia menambahkan, pihaknya mengharapkan bisa memproduksi pakan sendiri, sehingga bisa menekan biaya produksi. “Kami juga ingin memenuhi kebutuhan di luar Kabupaten Belu, namun kami mohon bantuan Bapak Gubernur untuk membantu, agar kami bisa mendapatkan izin ekspor ke Timor Leste,” ujar Ivanna. (*/rnc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *