Oelamasi, RNC – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) (Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) Kabupaten Kupang berbagi kasih dengan sesama di masa pandemi covid-19. Sabtu (20/2/2021), DPC PAPPRI Kabupaten Kupang yang dinahkodai musisi senior Eman Luluporo ini memberikan paket sembako kepada keluarga Agustina Walu Djo (88).
Wanita tua renta itu kini terbaring sakit akibat salah lengannya patah dan tidak punya biaya untuk berobat. Ia hidup bersama anaknya, Katerina Walu Djo serta dua cucunya. Mereka tinggal di RT 19 RW 09 Kelurahan Camplong I Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, sang anak Katerina mencuci pakaian tetangga bekerja dengan upah sekali cuci sebesar Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu.
Ketua PAPPRI Kabupaten Kupang, Eman Luluporo mengatakan, aksi kemanusiaan tersebut dilakukan secara spontan setelah mendapat informasi dari salah seorang guru, Yustin Boymau soal kehidupan keluarga Katerina. “Dari informasi itu, kami secara spontan mengunjungi keluarga tersebut untuk memberikan bantuan paket sembako,” kata Eman didampingi Wakil Ketua I, Gebby Manoe, Wakil Ketua II, Andre dan Bendahara Ina Manafe-Leba.
Eman mengaku, PAPPRI Kabupaten Kupang baru dibentuk kurang lebih dua minggu sehingga pengurusnya belum dilantik karena masih harus berkoordinasi dengan PAPPRI Provinsi untuk proses struktur organisasinya. Kendati baru terbentuk, PAPPRI Kabupaten Kulang terpanggil untuk melakukan aksi kemanusiaan.
“Kegiatan ini adalah semata-semata hanya aksi kemanusian untuk meringankan beban hidup keluarga yang kurang mampu di tengah pandemi covid. Bantuan ini tanpa ada donatur dari luar. Ini dilakukan dari hati yang tulus melalui sumbangan dari pengurus PAPPRI sendiri karena seni itu universal dan tanpa batas,” ujar pria yang telah berkiprah di dunia musik orgen tunggal sejak 2004 tersebut.
Eman juga meminta perhatian pemerintah daerah untuk membantu masyarakat yang sama sekali tidak memiliki administrasi kependudukan. Sebab keluarga yang dibantu itu tidak memiliki satupun identitas kependudukan. Akibatnya, mereka sama sekali tidak mendapat bantuan sosial dari pemerintah. “Kasihan keluarga ini. Mereka tidak memiliki satu pun identitas, sehingga terkendala mendapatkan bantuan sosial,” ujarnya.
Pada kesampatan yang sama, Wakil Ketua I, Gebby Manoe mengatakan, aksi berbagi kasih tersebut semata-semata terdorong oleh rasa kepedulian bagi sesama. Terlebih janda dan lansia dari keluarga kurang mampu. “Yang kami lakukan adalah hal kemanusiaan.Tidak etis jika tidak ada rasa kepedulian dari PAPPRI bagi sesama, sebab sebagai musisi maupun penyanyi pastinya mempunyai hati melihat sesama yang membutuhkan bantuan,” katanya.
Gebby menambahkan, musisi maupun penyanyi tentu tidak hanya menuangkan bakat seni lewat alunan musik maupun alunan suara yang merdu. Tetapi juga memiliki rasa kepedulian kepada sesama yang berkekuranga. “Untuk itu tidak salah PAPPRI ambil bagian dalam hal kemanusiaan ini. Kita berharap ada hal yang lebih besar dilakukan PAPPRI kedepan,” ungkapnya. (rnc05)