Jakarta, RNC – Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bergerak cepat untuk memastikan lokasi relokasi pembangunan rumah bagi warga terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Adonara dan Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dilansir dari Medcom.id, Ketua Satgas Penanganan Bencana Kementerian PUPR di NTT dan NTB Widiarto mengatakan, Kementerian PUPR telah menurunkan tim ke Adonara dan Lembata untuk koordinasi dengan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat setempat.
“Relokasi perlu dilakukan karena lokasi permukiman warga terdampak bencana saat ini berada di jalur debris aliran sungai yang sudah dipenuhi bebatuan, sehingga risikonya sangat tinggi jika kembali tinggal di sana,” ujar Widiarto, Senin (12/4/2021).
Widiarto menambahkan, berdasarkan informasi sementara, untuk di Adonara sudah ada dua alternatif lokasi yang disiapkan, sedangkan di Lembata juga sudah siap tanah Pemda, namun lokasinya masih akan dikomunikasikan dengan masyarakat setempat.
“Kami akan terus melakukan komunikasi dengan masyarakat setempat, karena memindahkan tempat tinggal juga harus menangani masalah sosial bukan hanya masalah teknis saja, salah satu syaratnya lokasinya harus aman dari risiko bencana,” katanya.
Menurut Widiarto direncanakan akan dibangun sebanyak 1.000 unit RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat), yakni di Lembata sebanyak 700 unit dan Adonara sebanyak 300 unit.
“Tetapi perkembangan pasti angkanya akan terus berkembang setelah survei detail dengan Pemda dan masyarakat setempat,” ungkapnya.
Widiarto memperkirakan, jika lahan sudah siap tersedia, maka pembangunan fisiknya kira-kira akan dapat selesai dalam waktu empat bulan karena pembangunannya tidak begitu sulit dengan metode knock down RISHA yang sudah ada.
BACA JUGA: Pemkot Kupang Siapkan Lahan untuk Relokasi Korban Longsor
Selain menyiapkan langkah percepatan relokasi permukiman warga terdampak, Kementerian PUPR terus membantu penanganan darurat bencana banjir bandang di Adonara dan Lembata Provinsi NTT. Saat ini di dua wilayah terdampak tersebut telah dioperasikan sebanyak 23 unit Excavator, 24 unit Dump Truck, tiga unit loader, satu unit grader, dan BBM 5.000 liter.
Kemudian juga disalurkan sarana dan prasarana dasar untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat dan pengungsi berupa mobil tangki air enam unit, hidran umum 10 unit sejumlah tambahan bantuan dalam perjalanan dari Kota Kupang sebanyak lima unit mobil tangki air, 10 unit hidran umum, mobil toilet satu unit dan WC knock down empat unit, satu unit loader, satu unit motor grader, satu unit water tank, dan dua unit bibratory roller.
(*/mdc/rnc)