Kupang, RNC – Nani, gadis 19 tahun asal Desa Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang dinyatakan hilang oleh pihak keluarga sejak Jumat (14/5/2021). Berangkat ke Kota Kupang dengan tujuan bekerja untuk mengubah ekonomi keluarga harus pupus setelah ditemukan meninggal dengan kondisi amat mengenaskan.
Seminggu setelah peristiwa meninggalnya Yuliani Apriani Welkis atau Nani Welkis yang tragis karena dibunuh dan mayatnya diperkosa oleh Yustinus Tanaem alias Tinus masih meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga dan kerabatnya. Keluarga korban mendapat empati dari banyak pihak yang mengikuti perkembangan kasus ini melalui media.
Rasa empati juga dirasakan oleh Pengurus Pemuda GMIT (Gereja Masehi Injili di Timor) yang pada Rabu (26/5/2021) mengunjungi orang tua mendiang Nani Welkis di Dusun Tuasene, Desa Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang.
“Nani ke Kota Kupang karena mendapat tawaran pekerjaan dengan gaji satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah, dengan gaji itu Nani bilang dia pakai dua ratus lima puluh ribu dan satu juta nanti dikirim untuk merenovasi rumah” kata Adrianus Lie Welkis, ayah almh. Nani.
Mendengar cerita ini, Ketua Pengurus Pemuda GMIT – David Natun secara langsung menyatakan kepada orang tua dan keluarga Nani bahwa Pemuda GMIT melalui Satgas Diakonia Pemuda GMIT akan mewujudkan mimpi Nani merenovasi rumah orang tuanya.
“Nani telah pergi, tapi mimpi Nani jangan sampai hilang. Nani bermimpi merenovasi rumah orang tuanya, maka kami (baca Pemuda GMIT) siap bukan saja merenovasi namun membangun rumah baru bagi orang tua Nani. Namun kami tidak bekerja sendiri, kami tetap terbuka dan bergandengan tangan dengan basodara yang telah menyalurkan bantuan bahan bangunan serta basodara yang sedang mengumpulkan donasi bagi keluarga Nani Welkis,” jelas David.
Pada kesempatan itu, ayah dan keluarga mendiang Nani Welkis mengucapkan terima kasih dan meneteskan airmata haru karena niat baik dari Pemuda GMIT. Kemudian mereka langsung menunjuk sebuah lahan kosong di samping rumah lama mereka yang nantinya akan dipakai untuk membangun rumah impian almarhumah.
Sebelum kembali, rombongan yang terdiri dari Ketua Pengurus Pemuda GMIT, Ketua UPP Pemuda GMIT, Ketua Majelis Klasis Fatule’u Timur, Panitia Muspel, dan Satgas Diakonia Pemuda GMIT, menyerahkan bantuan sembako dan berdoa bersama keluarga almarhumah diatas lahan yang akan segera dibangun rumah tersebut. (rnc)