Oelamasi, RNC – Dana desa di sejumlah desa nampaknya belum dikelola maksimal. Akibatnya dana desa belum mampu membawa perubahan yang signifikan bagi masyarakat.
Kepada RakyatNTT.com di Kantor Bupati Kupang, Selasa (30/07/2024), Camat Taebenu, Melki Neno mengatakan, kepala desa menjadi ujung tombak penggerak pembangunan di desa, sehingga dibutuhkan kerja keras dan kolaborasi yang baik agar bisa bermanfaat bagi masyarakat.
Ia menambahkan, kemampuan seorang kepala desa diukur juga dari pengelolaan BUMDes. Oleh karena itu, butuh ide-ide kreatif kepala desa dan aparatnya untuk menghidupkan BUMDes.
“Bagaimana dilakukan percepatan di tingkat desa agar perencanaan pembangunan untuk kemajuan di desa dan masyarakat benar-benar dirasakan oleh masyarakat dan berdampak. Kita tidak hanya sekedar mendapat output tetapi outcomenya juga bisa didapat,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia berharap 8 kepala desa di Kecamatan Taebenu bisa menghadirkan ide-ide kreatif untuk bisa memajukan desa, sebab desa merupakan halaman depan negara Indonesia.
Khusus untuk 8 BUMDes di Kecamatan Taebenu, Melky mengaku hanya BUMDes Oeltua yang dikelola secara baik oleh kepala desa dan pengelolanya. Namun, masih diperlukan penataan administrasi yang baik.
Sedangkan untuk BUMDes lainnya harus dilakukan pembenahan kembali, mulai dari ketersediaan sumber daya manusia (SDM), komitmen dalam memberikan pelayanan yang berbasis ekonomi kerakyatan serta bisa membawa pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat desa.
“Ya, BUMDes ini tidak berjalan baik karena memang membutuhkan orang yang punya kemampuan, keseriusan, atau fokus untuk mengurus, jadi BUMDes bukan hanya sekedar pekerjaan tambahan, tetapi harus diurus secara baik supaya ada hasil yang baik,” jelasnya.
BUMDes di Nekamese Mati Suri
Camat Nekamese, Yermie A. Koanak juga mengakui BUMDes di wilayahnya berkembang baik, bahkan mati suri. Dengan tambahan masa jabatan kades menjadi 8 tahun, ini menjadi peluang menambah program kerja pada RPJM-Des agar BUMDes bisa diaktifkan kembali.
“Ya, pasti ada perubahan RPJMDes itu dan mungkin setelah ini kita ke kecamatan nanti untuk koordinasi dengan setiap kepala desa untuk merubah RPJMDes mereka,” jelasnya.
Ia menilai BUMDes di 11 desa di Kecamatan Nekamese mati suri atau tidak berjalan sesuai perannya. Oleh karena itu, diperlukan keseriusan untuk menata kembali lembaga tersebut, sehingga dana desa bisa bermanfaat bagi kemajuan desa.
“Supaya misalnya kalau bisa pengurus-pengurusnya diganti, maka kita bersama kepala desa nanti, kita bahas untuk ganti dengan orang yang benar-benar mampu,” kata Koanak.
Untuk diketahui, di Kecamatan Nekamese terdapat 11 BUMDes yang dinilai mati suri yakni Desa Oelomin, Desa Tunfeu, Desa Besmarak, Desa Oben, Desa Oemasi, Desa Oenif, Desa Usapi Sonbai, Desa Taloitan, Desa Bone, dan Desa Tasikona, serta Desa Oepaha. (rnc04)
Ikuti berita terkini dan terlengkap di WhatsApp Channel RakyatNTT.com