Perkuat Pendidikan Vokasi, Undana Dirikan Pusat Studi Bahasa China

Kupang, RNC – Universitas Nusa Cendana (Undana) resmi mendirikan Pusat Studi Bahasa China. Ini merupakan hasil kerja sama Undana dan Jiangxi Science and Technology Normal University untuk mendukung pendidikan vokasi dan tambahan pengetahuan bagi dunia kerja.

Peresmian Pusat Studi Bahasa China tersebut ditandai dengan Grand Opening yang dilaksanakan di Aula Lantai III Gedung Rektorat Undana, Jumat (10/1/2024). Terpantau hadir langsung Rektor Undana Prof. Max Sanam beserta jajarannya, Anggota DPD RI Perwakilan NTT, Abraham Paul Liyanto, Wakil Direktur Kantor Urusan Luar Negeri Provinsi Jiangxi, Chen Jun, Pejabat Tingkat II Biro Tingkat II dari Departemen Pendidikan Provinsi Jiangxi, Lei Jiehua, Pejabat Tingkat II Biro Tingkat II dari Departemen Perdagangan Provinsi Jiangxi, Chen Zhimin, dan Sekretaris Komite CPC Jiangxi Science and Technology Normal University, Pei Hongwei.

Selain itu, hadir juga Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan dan Budaya NTT, Ambrosius Kodo dan Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi.

Rektor Undana, Prof. Max Sanam menyampaikan pendirian Pusat Studi Bahasa China di Undana adalah tahap awal dari kerja sama Undana dan Jiangxi Science and Technology Normal University di Republik Rakyat China. Menurutnya, saat ini kerja sama Undana dengan RRC yakni menghadirkan pendidikan vokasi bagi mahasiswa Undana untuk mendapat pengalaman serta pengetahuan di China. Selain itu, Pusat Studi Bahasa China ini juga disiapkan bagi masyarakat umum untuk bisa belajar bahasa China demi kebutuhan dunia kerja.

“Sehingga ke depan itu kalau ada mahasiswa atau dosen yang mau magang di China, itu di China itu speaknya itu bahasa China, maka pusat bahasa Mandarin ini menjadi tempat untuk latihan. Bahkan juga untuk masyarakat umum, kalau nanti mereka karena urusan pendidikan atau kerja di China maka dia perlu belajar di Pusat Studi Bahasa China ini nanti. Ini adalah titik awal untuk kerja sama kita nanti dengan Jiangxi Science and Technology Normal University dan asosiasinya,” jelasnya.

Ia menambahkan pusat studi bahasa China ini merupakan titik awal dari gagasan kerja sama. Dipastikan akan ada satu tahapan lagi yakni Institut Konfusius ke-10 di Indonesia yang akan didirikan untuk memfokuskan pembelajaran tentang budaya China. “Jadi intinya bukan saja bahasa tetapi tentang budaya China kemudian ada pertukaran dosen dan mahasiswa dan sebagainya,” ucapnya. (rnc04)

Ikuti berita terkini dan terlengkap di WhatsApp Group RakyatNTT.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *