Kupang, RNC – Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang tengah mengembangkan komoditas pangan yakni sorgum menjadi produk susu bubuk. Inovasi brilian ini merupakan salah satu kontribusi UCB untuk mengatasi masalah stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Rektor UCB Kupang, Prof. Frans Salesman menyebutkan, sorgum mengandung biomolekul untuk pembentukan kalsium pertumbuhan tinggi dan berat badan. Dalam pembuatan susu bubuk, sorgum akan dikombinasi dengan susu kambing etawa, sehingga produk ini diberi nama Sur-E atau Sorgum Etawa.
“Jadi nanti akan dikombinasi dengan susu kambing etawa yang mengandung protein tinggi, sehingga ibu hamil bisa konsumsi untuk mencegah anak lahir stunting. Balita stunting juga bisa konsumsi untuk memperbaiki perkembangan tinggi badan dan berat badan,” ungkap Frans usai menerima kunjungan Ketua dan anggota DPD RI di UCB Kupang, Kamis (25/3/2021).
Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat pertama di NTT itu menjelaskan, inovasi tersebut merupakan kerja sama antara UCB dan Serikat Petani Sorgum Indonesia (SEPASI). Saat ini, mereka tengah melakukan uji klinis terhadap produk susu bubuk Sur-E guna mengetahui tingkat kandungannya dalam mengatasi masalah stunting. Ia berharap, setelah dilakukan uji klinis, produk ini secepatnya dipasarkan kepada masyarakat sehingga bisa menurunkan angka stunting di NTT.
Frans menambahkan, pihaknya juga tengah membudidayakan sorgum di beberapa lokasi seperti di Lapangan Helipad Kantor Gubernur NTT, kebun milik univeristas di Oematnunu, serta di Kabupaten Rote dan Flores Timur.
“Kita akan mau kembangkan ke seluruh NTT,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Penjamin Mutu UCB Kupang, Abdul Majid mengatakan, UCB bekerjasama dengan beberapa laboratorium untuk menganalisis kandungan sorgum dengan metode analisis proksimat.
“Sorgum mengandung karbohidrat, lemak, protein vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, vitamin B6. Kemudian kandungan mineralnya seperti ferrum (Fe), kalsium (Ca), magnesium (Mg) dan lain-lain. Kami telah mengirimkan sampel ke Bogor untuk dianalisis,” jelas Abdul.
Menurut Abdul, analisis kandungan dalam sorgum merupakan tanggung jawab pihak UCB, lalu dipublikasikan sebagai merek dagang UCB dan SEPASI. Produk susu bubuk juga akan dipasang logo UCB dan SEPASI. (rnc20)