Kupang, RNC – Anggota DPRD Kupang, Jeftha Sooai kembali menyiapkan satu unit mobil tangki air untuk pelayanan air bersih bersubsidi bagi warga Kota Kupang. Mobil tangki air tersebut dikhususkan untuk melayani warga di wilayah Kecamatan Alak.
Jeftha menyebutkan, dengan penambahan satu unit mobil tangki untuk warga di Kecamatan Alak, maka saat ini ada 4 mobil tangki air yang ia siapkan untuk memberikan pelayanan air bersih bersubsidi bagi warga Kota Kupang. 2 mobil melayani warga di daerah pemilihannya yakni Kecamatan Kota Lama dan Kelapa Lima. Sedangkan untuk warga di Kecamatan Oebobo dan Maulafa dilayani 1 mobil tangki air.
“Masalah air bersih di Kota Kupang selalu menjadi pengeluhan warga, apalagi di masa pandemi. Sebagai upaya untuk membantu masyarakat, saya siapkan 4 mobil tangki air bersubsidi,” kata Jeftha saat diwawancara di kediamannya, Rabu (24/3/2021).
Menurut politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini, penambahan satu unit mobil tangki air didasarkan pada permintaan dan keluhan warga Alak akan air bersih. Sebab selama ini warga yang tinggal di beberapa kelurahan di Kecamatan Alak harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk membeli air. Apalagi di masa pendemi covid seperti sekarang ini, banyak warga terjebak dalam kesulitan ekonomi lantaran usaha tidak berjalan mulus dan pendapatannya menurun.
“Sebagai anggota DPRD, saya merasa terpanggil untuk membantu warga Kota Kupang di masa pandemi. Tidak hanya di dapil saya, tapi juga di luar dapil. Saya sangat bersyukur bisa membantu warga untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih,” ujarnya.
Jeftha menambahkan, 6 ormas yang selama ini bergerak bersamanya sudah melakukan survei harga air bersih per tangki di setiap kelurahan di Kecamatan Alak. Untuk meringankan warga Alak, tarif air bersih per tangki (5000 liter) dikurangi Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu dari harga normal.
Ia memastikan, penyediaan mobil tangki air bersubsdi tidak akan mematikan usaha para pengelola mobil tangki air di Kota Kupang. Sebab 1 kecamatan hanya dilayani 1 mobil tangki.
“Kami sudah berpikir mengenai kelangsungan usaha mereka (pengelola mobil tangki air, red). Tiap kecamatan hanya dilayani satu unit mobil dan sehari hanya dilayani 15 kepala keluarga,” ungkapnya. (rnc05)