Mbay, RNC – Kolaborasi ekosistem bussines yang telah dirintis, tidak semata – mata menjamin di tahun – tahun mendatang, akan memudahkan dalam menghadapi krisis berupa inflasi pangan. Masih terdapat persoalan lain yang butuh sentuhan tangan pemerintah, dalam menanggulangi persoalan petani. Karena itu, selain merintis kolaborasi ekosistem, pemerintah daerah merencanakan untuk menjamin keberlangsungan produktivitas petani dalam bentuk pembiayaan, atau dana cadangan bagi petani yang sudah masuk jebakan utang (debt track).
Hal tersebut dijelaskan Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do, dalam amanatnya pada HUT Kabupaten Nagekeo ke – 16, yang berlangsung di halaman Kantor Daerah Bupati Nagekeo, Mbay, Kecamatan Aesesa, Kamis (8/12/2022). Hal ini dilakukan, agar petani mendapat kepastian dalam perannya sebagai produsen yang tidak terikat hutang, dan akan menjamin keberlanjutan produktivitas pertanian. Niat baik, kata Bupati Don, pemerintah semata – mata bertujuan agar profesi petani mendapat tempat yang terhormat dan berpenghasilan baik, serta pangan terjamin kualitasnya secara berkelanjutan. “Kita cegah agar krisis pangan tidak terjadi dan mengancam kesejahteraan masyarakat,” sebutnya.
Dia menambahkan, bangsa kita dan daerah kita saat ini sedang menuju masa – masa sulit menghadapi krisis energi dan pangan dunia. Pembatasan impor jenis pangan tertentu dan energi dapat berpotensi menjadi lahan subur bagi timbulnya konflik sosial maupun konflik horizontal. “Untuk itu, saya mengajak masyarakat Nagekeo untuk membentuk kelompok – kelompok produksi yang berkolaborasi dengan private sektor penyediaan dan pengelolaan pangan berkelanjutan (hulu – hilir), yang sesungguhnya menjadi senjata ampuh menghadapi krisis. Beberapa kelompok tani yang sukses telah membentuk ekosisten terkolaborasi, hendaknya menjadi sekolah lapangan bagi kita memacu produktivitas pangan, agar kita mampu menekan inflasi pangan dan dampak krisisnya,” imbuhnya.
Bahkan, untuk mengendalikan Inflasi maka Pemerintah melalui edaran Gubernur No. 511, Tanggal 7 Nopember 2022, telah menghimbau kepala seluruh jajaran Pemerintah dan seluruh masyarakat untuk mengurangi pemakaian energi dengan cara berjalan kaki, bersepeda dan menggunakan jasa kendaraan umum. Kerja – kerja kita yang biasa, kata Bupati Don, harus segera berubah guna lebih adaptif terhadap krisis. Hal ini juga merupakan bagian dari sikap mental kita yang terus diasah agar lebih fokus pada hal-hal yang produktif, jauhi hedonisme dan dekatkan diri pada Tuhan sang Pencipta. Kerja banyak dan doa banyak. Kita pun harus meyakini bahwa Tuhan tidak pernah memberikan pencobaan melebihi kemampuan kita, untuk menerimanya sepanjang kita berjuang sesuai perintah-Nya,” ujarnya.
Dikatakannya, pemerintah menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Nagekeo yang berjasa dan yang telah turut berpartisipasi, baik langsung maupun tidak langsung dalam membangun daerah ini. “Pemerintah menaruh rasa hormat disertai ucapan terima kasih tak terhingga, bagi semua pihak yang tak dapat kami sebutkan satu persatu, namun sama – sama memiliki andil yang besar dalam mewujudkan cita-cita para Pejuang pemekaran yaitu percepatan pembangunan dan pendekatan pelayanan yang kini telah dirasakan masyarakat. Selamat berbahagia merayakan HUT Kabupaten Nagekeo ke – 16. Kita semua harus terus menjadi pejuang – pejuang pembangunan untuk membuat anak cucu kita menaruh rasa hormat disertai ucapan terima kasih, bahwa kita telah berperan baik sebagai agen perubahan. Bahwa kita juga menjadi harapan dari cita – cita perjuangan,” pungkasnya. (rnc15)