Kupang, RNC – Dengan melibatkan berbagai pihak dari latar belakang yang berbeda, United Nation Children’s Fund atau UNICEF menggelar Kajian Relevansi Modul Pelatihan PAUD HI Dukungan UNICEF dengan Konteks Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kegiatan peduli anak tersebut digelar di Hotel Aston Kupang, Kamis (19/12/2024).
Turut hadir dalam kegiatan ini, Plt. Kepala Badan Perencanaan Penbangunan, Riset dan Inovadi Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Baperrida NTT), Nyoman Saniambara SKM, M.Kes. Dalam sambutannya ia mengucapkan terima kasih bagi UNICEF atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
Nyoman menjelaskan pendidikan adalah kunci kemajuan suatu bangsa dan senjata utama untuk mengeluarkan NTT dari belenggu ketertinggalan. Menurutnya, dengan majunya pendidikan di NTT, maka akan menciptakan kualitas sumber daya manusia yang baik dan tentu akan mendorong kemajuan dalam berbagai sektor.
“Dengan pendidikan, kita akan melahirkan kualitas manusia NTT yang baik. Dengan pendidikan kita akan maju. Kita ambil contoh Singapura, kalau pendidikan kita baik, kita bisa maju dan itu dimulai dari pendidikan anak usia dini atau PAUD,” ucap Nyoman.
Di sisi lain, pihak UNICEF melalui Education Officer Unicef, Robertus Djone menjelaskan tujuan kegiatan ini untuk menguji atau mereview konten pembelajaran dalam modul pelatihan PAUD HI untuk melihat relevansi dan kontekstualitasnya jika diterapkan di seluruh kabupaten di NTT.
Robertus menyebut bahwa saat ini penggunaan modul pelatihan tersebut baru diterapkan di beberapa kabupaten di NTT yakni Rote Ndao, Manggarai Barat, Sumba Barat Daya dan Sumba Timur. Ia berharap dengan kajian relevansi dan kontekstualitas modul pelatihan PAUD HI ini dapat diterapkan di seluruh kabupaten di NTT.
“Ini untuk menguji atau mereview apakah modul pelatihan PAUD HI ini sudah bisa diterapkan di kabupaten-kabupaten di NTT. Kita mau mereview dari sisi kontekstualitasnya. Untuk itu, kita melibatkan berbagai pihak dengan berbagai latarbelakang yang berbeda-beda,” ujar Robertus.
Ia mengatakan pihak UNICEF ingin melihat kemungkinan untuk modul pelatihan tersebut digunakan di NTT secara keseluruhan, maka perlu melihat dari segi kontekstualitas, relevansi dan juga masukan serta rekomendasi dari kementerian berdasarkan perkembangan terbaru.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan salah satu hal baru yang menjadi salah satu fokus pembahasan dalam kegiatan tersebut adalah tujuh kebiasaan perilaku yang harus diajarkan kepada anak usia dini. Dirinya juga menegaskan bahwa UNICEF selalu siap mendukung program pemerintah terhadap anak-anak di NTT.
“Salah satunya adalah tujuh kebiasaan perilaku yang harus didorong kepada anak seperti bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan makanan bergizi, tidur lebih cepat, belajar. Itu kan program yang saat ini dipromosikan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Kami (UNICEF) siap mendukung itu,” pungkasnya. (rnc)
Ikuti berita terkini dan terlengkap di WhatsApp Group RakyatNTT.com