oleh

Pemuda adalah Penggerak Perubahan, Ini yang Mesti Dilakukan

Kupang, RNC – Pemuda menjadi tulang punggung bangsa. Oleh karena itu, mesti terus menumbuhkan semangat untuk meraih prestasi bagi bangsa dan negara. Hal ini disampaikan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Kupang, Noce Nus Loa saat membacakan sambutan Wali Kota Kupang Dr. Jefri Riwu Kore dalam acara talkshow Sumpah Pemuda di Era Millenial yang berlangsung di Aula Gedung B Universitas Muhammadiyah Kupang, Jumat(25/10/2019) siang.

Noce mengatakan pemuda menjadi tulang punggung bangsa sekaligus generasi penerus dan pelaku perubahan sosial di tengah masyarakat. Oleh sebab itu pemuda juga harus dapat memfilter berbagai dinamika dan perkembangan teknologi, sehingga dapat menumbuhkan pengetahuan sekaligus pemahaman mengenai semangat kebangsaan para pemuda terutama di era milenial.

Ia mengatakan Pemkot Kupang mempunyai tekad mewujudkan kota toleran dan layak huni. Dengan demikian perlu secara bersama menjamin kerukunan dan kenyamanan kehidupan dari seluruh lapisan masyarakat lintas suku, agama, ras dan adat. Pada tahun 2018, survei Kemendagri menunjukkan bahwa Kota Kupang menduduki peringkat ke-7 Kota Tertoleran di Indonesia.

Ia juga menambahkan sumpah pemuda dan Pancasila adalah kunci yang mampu menyatukan seluruh elemen masyarakat dalam menangkal radikalisme yang sedang mengancam kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Radikalisme di Indonesia saat ini berkembang pesat. Beberapa kelompok tersebut mempunyai agenda politik untuk mengganti sistem tatanan pemerintahan NKRI. Seluruh elemen bangsa terutama pemuda harus memahami bahaya yang mengancam kehidupan berbangsa dan menyatakan penolakan terhadap kelompok tersebut,” pintanya.

Ketua Pemuda GMIT, David Natun mengatakan semangat kepemudaan harus tertanam dalam diri setiap insan Indonesia. Dalam setiap perjalanan bangsa Indonesia, pemuda memiliki peran yang sangat besar dan berdampak terhadap arah perjalanan bangsa.

Ia berharap agar pemuda harus mampu memupuk jiwa nasionalisme, serta turut menyumbang gagasan dalam memberikan sumbangsih terhadap masyarakat baik secara literasi maupun teknis.
“Budayakan membaca dan menulis di media cetak. Tidak hanya di medsos. Bijak dalam bermedsos dan menggunakan internet dan selalu memperbarui komitmen mencintai bangsa Indonesia. Pemuda harus menciptakan sejarahnya masing-masing, karena setiap orang harus berdayaguna baik dan menciptakan sejarahnya dan berguna untuk bangsa dan Negara,” tandas David. (rnc02)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *