Perangi DBD, Pemkot Kupang Bentuk Tim Reaksi Cepat

Kota Kupang, Headlinedibaca 149 kali

Kupang, RNC – Pemerintah Kota Kupang serius memerangi wabah demam berdarah dengue (DBD) yang kini jumlah penderitanya sudah mencapai ratusan. Keseriusan itu ditunjukkan dengan dibentuknya tim reaksi cepat (TRC).

Wali Kota Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore, Selasa (03/03/2020) hadir langsung dalam rapat Koordinasi Lintas Sektor Terkait Dalam Rangka Mengantisipasi Peningkatan Kasus DBD dan Upaya Penanggulangan DBD yang berlangsung di Aula Rumah Dinas Wali Kota, Selasa (03/03/2020) siang.

Pantauan RakyatNTT.com, hadir Wali Kota Dr. Jefri Riwu Kore, perwakilan Forkopimda Kota Kupang, Sekda Ir. Elvianus Wairata, Kepala Dinas Kesehatan drg. Retnowati M.Kes, bersama seluruh pimpinan OPD lingkup Pemkot serta seluruh Camat dan Lurah, juga Kepala Puskesmas Se-Kota Kupang.

Wali Kota pada kesempatan itu menyampaikan bahwa kasus DBD tidak bisa dibiarkan begitu saja. Perlu adanya keseriusan penanganan wabah DBD. “Tahun lalu itu kita tidak terlalu panik seperti sekarang ini, karena pada awalnya kita sudah ada korban pada saat itu, sehingga ini membuat kita sedikit terkaget-kaget,” katanya.

Sebagai kepala daerah, ia meminta seluruh camat, lurah dan ketua RT/RW juga unsur forkopimda yang ada di Kota Kupang agar dapat memberikan support di lingkungan masing-masing, sehingga dapat dilakukan penindakan pencegahan wabah DBD secara bersama.

“Sehingga tidak terjadi lagi kasus. Seperti awal tahun ini, makin hari makin ke sini, makin banyak Kasus demam berdarah. Oleh karena itu saya mengundang seluruh stakeholder dapat menyambung suara ini kepada seluruh staf sehingga bisa bergerak bersama, karena wabah DBD ini sangat mengganggu saudara-saudara kita,” ungkapnya.

Ia menambahkan Dinas Kesehatan akan membentuk tim reaksi cepat guna menangani setiap kasus kesehatan yang terjadi. Tim tersebut akan dipasang pada setiap kelurahan, sehingga dapat dengan sigap menyikapi apabila adanya gejala infeksi DBD.

“Oleh karena itu semua akan terlibat di dalamnya, di dinas kesehatan akan membentuk sudah barang tentu orang-orangnya harus terlatih lebih dahulu, tidak menunggu orang sudah sakit, atau kritis baru kita turun. Jadi begitu ada tanda-tanda demam berdarah maka itu harus turun di situ,” ungkapnya.

Ia juga mengimbau seluruh camat dan lurah dapat berkoordinasi dengan baik bersama RT/RW agar penanganan tim reaksi cepat semakin baik. Informasi yang diberikan kepada TRC benar-benar valid.

“Oleh karena itu, bapak dan ibu camat, lurah harus tahu hubungan dengan RT/RW supaya mengingatkan saudara-saudara kita. Mohon maaf jangan tunggu sampai ada kecelakaan. Tidak boleh ada lagi kecelakaan. Oleh karena itu tanggung jawab ada di lurah, di RT/RW untuk memastikan menyampaikan kalau ada saudara-saudara kita yang sakit, dan juga kalau ada gejala-gejala tolong disampaikan sehingga ada penanganan dari dokter,” tegasnya. (rnc04)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *