Seorang Pria di Sikka Ditemukan Meninggal Tak Wajar Usai Adu Mulut dengan Sang Istri

Headline, Sikkadibaca 1,003 kali

Maumere, RNC – Seorang pria di Kabupaten Sikka, Provinsi NTT, berinsial YOS (21) yang berprofesi sebagai karyawan toko, ditemukan meninggal dunia secara tak wajar, usai adu mulut dan sempat memukuli istrinya di dalam kamar kost mereka.

Hal itu diketahui oleh Kepolisian Sektor (Polsek) Alok, pada Sabtu (30/10/2021) malam, usai menerima laporan polisi dari seorang pemilik kost, Arnoldus Agat yang melaporkan bahwa, salah satu penguhuni kostnya yang terletak di RT 001/RW 001, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, meninggal dunia secara tidak wajar dan adanya tanda-tanda kekerasan.

Setelah menerima laporan tersebut, Kapolsek Alok, Ipda. Daniel M.Tunu bersama anggotanya kemudian langsung mendatangi IGD RSUD TC. Hillers Maumere.

Berdasarkan keterangan dari Dokter Jaga IGD, korban YOS diantar ke IGD RSUD TC. Hillers oleh istrinya bersama beberapa orang, pada Sabtu (30/10/2021) sekitar pukul 21.30 WITA. Dimana pada saat tiba di IGD, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Dikatakan dokter, pada leher korban seperti ada luka memar melingkar di leher, luka robek di kepala belakang kanan, ada juga luka gores di kaki kiri. Sehingga dokter menyarankan agar keluarga melaporkan kepada pihak Kepolisian, karena ada tanda-tanda yang diduga adanya kekerasan pada tubuh korban.

Sementara itu, menurut keterangan dari istri korban yang berinisial MON (21), sebelum suaminya meninggal dunia, mereka sempat bertengkar dan suaminya juga sempat memukuli dirinya di dalam kamar kost.

MON menceriterakan bahwa pada saat suaminya pulang kerja malam, dia (suaminya) kemudian langsung mandi. Sehabis mandi, MON pun kemudian meminta suaminya untuk menjaga anak mereka yang baru berusia 4 bulan karena MON harus mencuci pakaian yang banyak.

“Setelah saya selesai mencuci pakaian, anak menangis dan karena dia (suaminya) tidak bisa mendiamkan anak menangis makanya dia panggil saya ke dalam kamar. Ketika saya masuk ke dalam kamar, dia emosi terus langsung tendang dan pukul saya, sehingga saya juga balas tampar pipinya. Tapi ketika dia mau memukul saya lagi, saya lari sambil menggendong anak saya ke depan jalan besar,” terangnya.

MON kemudian duduk lama di depan jalan bersama teman tetangga kost. Setelah itu, dirinya pun kembali ke kamar kost mereka. Namun setibanya di kamar kost, MON melihat suaminya sudah pingsan dan lehernya dililit dengan ikat pinggang.

“Pada saat tiba di kamar kost, saya melihat suami saya sudah pingsan dan lehernya dililit dengan ikat pinggang. Setiap kali kami bertengkar atau setelah dia pukul saya, dia selalu banting-banting dirinya di tembok atau di lantai,” bebernya.

Melihat hal yang demikian, MON menangis histeris sambil memanggil dan meminta pertolongan dari tetangga kost mereka, sembari melepaskan ikat pinggang yang melilit di leher suaminya itu.

Seketika itu, datanglah tetangga kost Herliana Sopiani bersama suaminya dan berusaha membantu korban dengan menggosokan minyak kayu putih di hidung serta memercikan air hangat di wajahnya. Namun korban tetap tidak sadarkan diri, sehingga mereka memanggil Ibu Kost Engelbertin Servasia dan Engelbertin menyarankan untuk segera dibawa ke IGD RSUD TC. Hillers Maumere.

Dijelaskan saksi Herliana Sopiani, pada saat dia bersama suaminya berada dalam kamar kost mereka, mereka mendengar istri korban menangis. Kemudian mereka langsung mendatangi kamar kost korban dan mendapati korban dalam keadaan tidak sadarkan diri serta berada diatas pangkuan istri korban.

“Kami berusaha membantu dengan menggosokan minyak kayu putih di hidung korban dan mercikan air hangat di wajah korban namun korban tetap tidak sadarkan diri. Setelah itu, kami panggil mama kost dan mama kost sarankan agar langsung membawah korban ke IGD RSUD TC. Hillers Maumere,” jelasnya.

Rencananya, jenazah korban YOS akan dihantar dan dimakamkan di kampung halamannya yaitu, di Kampung Kokang, Desa Ojan Detun, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.

Hingga berita ini diterbitkan, polisi belum mengetahui secara pasti penyebab kematian korban, namun berdasarkan keterangan dokter diduga adanya tanda-tanda kekerasan. Tim Inafis Polres Sikka yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Sikka AKP. Nyoman Gede Arya Triadi Putra didampingi Kapolsek Alok, Ipda. Daniel M.Tunu juga telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

(rnc24)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *