Kupang, RNC – Acara launching Kupang Smart City dirangkai dengan launching Payment Point. Payment point ini terwujud berkat kerjasama Pemkot Kupang dan Bank NTT. Untuk sementara ditetapkan 101 titik payment point yang tersebar di Kota Kupang.
Payment point ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap program smart city, yakni smart economy. Dengan adanya payment point memudahkan masyarakat Kota Kupang dalam bertransaksi. Warga bisa dengan mudah membeli pulsa, membayar tagihan air, listrik, internet, televisi dan lain sebagainya. Apalagi Pemkot Kupang saat ini sudah menerapkan cashless system, yakni system transaksi nontunai.
Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore menjelaskan dengan adanya payment point dari Bank NTT maka masyarakat Kota Kupang akan terbiasa dengan transaksi berbasis digital yang lebih efektif, efisien dan murah. Dan yang terpenting adalah payment point ikut membuka lapangan kerja. “Kita dengan sendirinya membuka 101 lapangan kerja. Belum lagi yang mendaftar secara pribadi melalui Bank NTT,” ujar Jefri di Hotel Neo Aston, Kamis (11/7/2019).
Ia mengatakan aplikasi payment point ini menyasar kalangan milenial. Melalui payment point anak-anak muda bisa mempunyai penghasilan sendiri. “Daripada main game lebih baik HP dipakai menghasilkan uang. Kita juga akan terapkan di resto dan tempat-tempat lainnya,” kata Jefri.
Direktur Pemasaran Dana Bank NTT, Alex Riwu Kaho menjelaskan saat ini Bank NTT berinovasi dan mulai masuk ke segmen anak muda. Karena populasinya cukup besar. Oleh karena itu, Bank NTT bekerjasama dengan berbagai komponen seperti universitas dan saat ini dengan Pemkot Kupang. Ia menjelaskan Bank NTT bekerjasama dengan UKAW Kupang dan sudah ada 50 mahasiswa yang menjadi pengguna payment point Dia Bisa dari Bank NTT. Ada yang mencapai 100 transaksi per hari. Mereka memanfaatkan berbagai fitur layanan yang disiapkan Bank NTT. “Mulai dari beli pulsa, tagihan-tagihan dan belanja di marketplace,” kata Alex.
Dia menjelaskan nantinya Pemkot menetapkan 101 titik payment point dan penggunanya direkrut oleh Pemkot. Menurutnya, ini adalah peluang ekonomi yang bisa dimanfaat untuk menjadikan anak muda Kota Kupang menjadi mandiri dan sejahtera. “Dengan payment point servisnya 24 jam apalagi sudah ada hotspot di mana-mana,” katanya. (rnc01)