SoE, RNC – Sebanyak 280 siswa baru SMP Negeri 3 SoE mengikuti masa perkenalan lingkungan sekolah (MPLS) yang dilaksanakan selama tiga hari, mulai 12-14 Juli 2021.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan metode luar jaringan (luring) dan menerapkan sistem shift. Shift pertama dimulai pukul 08.00 WITA, dilanjutkan shift kedua pukul 09.00 dan shift ketiga pukul 10.00 WITA
Kepala SMPN 3 SoE, Daud Bessie kepada RakyatNTT.com, Selasa (13/7/2021) menjelaskan, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) selama pelaksanaan MPLS.
“Kita bagi dalam tiga shift. Setiap shift diberikan waktu 1 jam. Siswa yang sudah mengikuti MPLS langsung pulang,” ujar Daud.
Dalam pelaksanaan MPLS, jelas Daud, para siswa dibagi ke dalam 10 ruang sehingga jarak duduk pun bisa diatur. Selain itu, pihak sekolah juga menyediakan handsanitizer dan tempat cuci tangan. Siswa pun diwajibkan untuk tetap mengenakan masker.
Menurutnya, MPLS merupakan kegiatan yang penting bagi siswa baru. Karena itu, pihaknya memilih untuk melaksanakan MPLS secara tatap muka. Dalam kegiatan MPLS, ada perkenalan guru dan juga siswa, sebab untuk sementara pelajaran masih dilakukan dari rumah.
Daud menyebutkan, ada 8 materi yang diberikan kepada siswa selama mengikuti MPLS yakni pengenalan kurikulum, wawasan wiyata mandala, tata krama siswa, pendidikan karakter, cara belajar efektif, wawasan kebangsaan, pengenalan pramuka dan yang terakhir pembinaan mental dan agama di sekolah.
Dirinya menilai, materi-materi tersebut penting untuk menambah wawasan siswa. “Ini sangat penting untuk dipahami siswa-siswi baru, terutama terkait kurikulum yang diterapkan sekolah,” jelas Daud.
Usai MPLS, siswa-siswi akan belajar dari rumah (BDR). Untuk saat ini semua siswa kelas VIII dan IX tetap belajar dari rumah.
“Kita menerapkan metode pembelajaran luring juga daring karena tidak semua siswa punya fasilitas untuk mengikuti pembelajaran secara online,” jelasnya.
Pihak sekolah pun telah memanfaatkan website sekolah guna mendukung pembelajaran metode dalam jaringan (daring).
Daud menambahkan, pada penerimaan siswa baru tahun ini, kuota yang tersedia tak terpenuhi. Dari 320 kuota yang disediakan, sampai pendaftaran ulang, hanya 280 siswa yang masuk di SMPN 3 SoE. Ia menilai hal itu akibat dari sistem zonasi yang diterapkan, ditambah sistem pendaftaran online yang diterapkan sekolah tahun ini.
“Sebelumnya kita terima pendaftaran offline. Tahun ini kita manfaatkan website sskolah untuk pendaftaran online. Ini cukup berpengaruh, karena tidak semua orang tua bisa melakukan pendaftaran online,” jelasnya. (rnc21)