Kefamenanu, RNC – Akademi Kebidanan (Akbid) Santa Elisabeth, Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) kembali menggelar wisuda angkat V tahun 2021, Kamis (30/9/2021). Acara tersebut digelar dengan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19.
Sidang senat terbuka yang dilaksanakan mulai pukul 09.20 wita itu dipimpin oleh Direktris Akbid Santa Elisabeth, Suster Flora Naibaho, SST, M.Kes didampingi wakil direktris I Suster Meteria Simbolan S.ST., M.KM, para dosen dan jajaran. Turut hadir mewakili Pemda TTU, Kepala Dinas Kesehatan TTU Thomas Laka, S.Km., M. Kes.
Kegiatan dilaksanakan hingga sekira pukul 12.00 wita. Ketua Yayasan Widya Fraliska Medan menyampaikan sambutan via aplikasi zoom serta bimbingan dan arahan dari Kepala LL Dikti Wilayah XV Kupang, Prof. Mangadas Lumban Gaol l, M.Si., Ph.D. Dilanjutkan pengambilan sumpah dan pengukuhan lulusan ahli madya kebidanan oleh Kadis Kesehatan NTT atas nama Menteri Kesehatan RI Thomas J. M. Laka,S.Km., M.Kes.
Direktris Akbid Santa Elisabeth, Suster Flora Naibaho, SST, M.Kes, menjelaskan, Akademi Kebidanan (Akbid) Sta. Elisabeth Kefamenanu kali ini mewisudakan sebanyak 12 orang. Dari 12 wisudawati tersebut empat bidan diumumkan sebagai lulusan terbaik dengan predikat pujian, masing-masing Maria Elfira Amfotis (IPK 3,67), Maria Imaculata Manehat (IPK 3,65), Delfiara Oki (IPK 3,62) dan Anastasia Malaof Abi (IPK 3,62).
Lebih lanjut Suster Flora Naibaho, menjelaskan, dengan diwisudanya 12 orang maka sudah ada 55 orang wisudawati sejak angkatan pertama pada tahun 2016 lalu. “Mahasiswi saat ini berasal dari Provinsi NTT khususnya Kabupaten TTU dan Belu. Selain itu, ada yang berasal dari Negara Timor Leste. Semua yang tamat dari Akbid Sta. Elisabeth sejak tahap pertama sudah pada bekerja, termasuk yang berasal dari Negara Timor Leste,” jelasnya.
“Kami sangat senang, karena begitu selesai kuliah dan wisuda di Akbid Sta. Elisabeth Kefamenanu ini langsung bekerja tanpa repot urus berkas-berkas seperti biasanya,” kata suster Flora Naibaho.
Dikatakannya, lulusan Akbid Elisabeth adalah tenaga siap dipakai karena memiliki kemampuan yang luar biasa. Pasalnya, semenjak masuk kuliah sudah dididik, dibina dan dilatih secara matang. “Mereka semuanya tinggal di dalam asrama sehingga ada konsentrasi penuh pada pelajaran yang didapat dari tenaga pendidik, ditambah lagi dengan tenaga kependidikan yang sangat matang. Mahasiswinya masih kurang sehingga kami mengharapkan perhatian dari pemerintah baik di Indonesia dan Timor Leste agar dapat mengirimkan putri-putri yang mampu untuk masuk pada Akbid Sta. Elisabeth Kefamenanu ini,” tutup Suster Flora. (rnc17)