Aksi Bejat Pria di Sikka Lecehkan 2 Anak Kandungnya, Korban Kini Putus Sekolah

Headline, Sikkadibaca 967 kali

Maumere, RNC – Seorang ayah berinisial EE (40) di Kabupaten Sikka, Provinsi NTT, diduga memperkosa 2 putri kandungnya. Aksi bejat EE terhadap kedua putrinya yakni LNL (16) dan ED (15) tersebut, terjadi di kediamannya di Kecamatan Waigete.

Kepada media ini, Kamis (30/09/2021) siang, MY, ibu kandung LNL dan ED menuturkan aksi bejat yang dilakukan oleh suaminya itu baru diketahuinya setelah korban ED bercerita kepadanya.

Menurut MY, korban ED menyampaikan ayahnya telah melakukan pelecehan dan memperkosa dirinya dan juga kakaknya. Saat kejadian itu, dirinya sedang keluar rumah mengikuti doa katakese lingkungan.

“Kejadian pertama yang dialami anak saya ED ini pada tanggal 15 Juni 2021. Saat itu, dia baru keluar dari kamar mandi. Bapaknya masuk ke dalam kamar lalu lakukan pelecehan. Saat saya pulang baru dia beritahu. Kemudian kami pergi lapor Polsek Waigete, tetapi urusan tidak lanjut karena saya dan anak putuskan cabut laporan,” bebernya.

MY dan anaknya memilih untuk mencabut laporan di Polsek Waigete lantaran berpikir kelakuan suaminya akan berubah. Namun ternyata tidak demikian. Aksi bejat suaminya bukan berkurang, malah makin menjadi-jadi.

Hal senada juga diungkapkan korban ED. Dia mengatakan, kejadian pertama yang dialaminya pada 15 Juni 2021. Saat itu, ia baru keluar dari kamar mandi dan menuju kamar tidurnya.

Selanjutnya, ayahnya masuk ke dalam kamar lalu melakukan aksi bejatnya. Dia kemudian menangis sehingga ayahnya kemudian melepaskannya.

Selain mencabulinya, ayahnya juga mengancam akan membunuhnya bersama kakaknya jikalau melaporkan kejadian itu kepada ibu ataupun keluarganya. Meskipun demikian ED tidak peduli, dia tetap melaporkan kejadian pencabulan itu saat ibunya pulang mengikuti doa.

“Saat mama pulang baru saya beritahu, kemudian kami pergi lapor di Polsek Waigete. Tetapi urusannya tidak lanjut karena saya dan mama putuskan untuk cabut laporan. Kami pikir bahwa setelah itu bapak bisa berubah,” terangnya.

Usai ED dan ibunya mencabut laporan polisi, pihak keluarga membuat upacara adat dengan harapan agar kejadian buruk ini tidak akan terulang kembali. Namun akhirnya sifat buruk EE ternyata kambuh lagi.

EE kembali melecehkan dan memperkosa kedua anak kandungnya itu. Untuk diketahui, EE memiliki 3 orang anak dan semuanya perempuan. Sejak kejadian itu, ED mengaku sering menangis sendirian di kamar. Dirinya merasa malu sebab para tetangga dan teman sekolahnya juga sudah mengetahui peristiwa yang menimpa dirinya itu. Dia pun akhirnya memutuskan untuk berhenti bersekolah, saat duduk di bangku Kelas 2 SMP.

Sedangkan LNL yang merupakan anak sulung dari 3 bersaudara ini dan juga menjadi korban dari kebejatan ayahnya itu menuturkan dirinya mendapatkan perlakuan yang tidak senonoh dari EE sejak Juni 2018 lalu.

Dikatakan LNL, saat itu, dia tidur bersama adiknya di kamar. Tiba-tiba saja ayahnya masuk ke kamar tidur mereka dan meminta dia melepaskan bajunya. Ayahnya kemudian melakukan aksi bejatnya.
“Bapak paksa tetapi saya tidak mau. Bapak tetap paksa dan tarik tangan. Saya menangis dan tetap tidak mau,” jelasnya.

“Bapak ancam saya. Kalau saya lapor mama dan lapor keluarga, dia akan bunuh saya, bunuh mama dan juga bunuh kedua adik saya,” ungkapnya.

Akibat terus-menerus dilecehkan hingga disetubuhi ayahnya itu, LNL pun akhirnya minggat dari rumah dan pergi ke rumah keluarga mereka di Kecamatan Waiblama.

Sang ibu, YM mengatakan dirinya bersama ketiga anaknya itu juga sudah pernah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak RT dan pemerintah desa setempat, namun tak ada penyelesaiannya.

Mereka pun kemudian kembali melaporkan kejadian itu ke Polsek Waigete, Minggu (19/9/2021). Namun saat itu laporan mereka belum diterima, karena tidak ada petugas piket.

Saat MY bersama anak-anaknya pergi melaporkan aksi bejat suaminya itu ke Polsek Waigete, suaminya juga kemudian melarikan diri ke kawasan hutan di sekitaran rumah mereka. “Sampai hari ini dia belum kembali ke rumah. Dia lari bawah dengan parang ke dalam hutan,” ungkap MY.

Pantauan media ini, MY dan kedua anaknya kemudian mendatangi Margasiswa PMKRI Maumere untuk mengadukan kasus kekerasan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga, yang dialami oleh dirinya dan kedua anaknya itu, Kamis (30/9/2021). (rnc24)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *