Ende, RNC – Pandemi covid-19 membuat penumpang di Bandara H Hasan Aroebusman Ende sepi. Hal ini diakui Kepala Bandar Udara Haji Hasan Aroeboesman Ende Indra Triayantono, Selasa (16/3/2021)
Indra mengatakan, jumlah penumpang per hari menurun drastis dari kondisi normal. Saat ini maksimal penumpang 100 orang per harinya.
Hal ini disebabkan banyaknya penumpang yang cancel atau batal berangkat. “Yah, alasan hasil rapid test antigen menjadi yang lumrah disampaikan,” ungkap Indra.
Mengantisipasi hal tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia untuk memberlakukan test covid-19 menggunakan GeNose dengan proses screening cepat.
Nantinya biaya yang dikenakan sebesar Rp20 ribu sekali tes untuk memastikan seorang terkonfirmasi positif covid-19 atau tidak.
BACA JUGA: Partai Golkar Walk Out dari Rapat, Nama Domi Mere Gugur
Indra menerangkan, alat pendeteksi Covid-19 karya ahli Universitas Gadjah Mada tersebut telah mengantongi izin edar. Saat ini telah digunakan bagi penumpang kereta api. Selanjutnya, kata indra, akan diberlakukan di seluruh bandar udara di Indonesia, termasuk Bandara Hasan Aroebusman-Ende. “Nanti alat itu akan kita gunakan di Ende. Mudah-mudahan bisa normal lagi. Karena sejauh ini penumpang banyak yang batal berangkat, mungkin karena kebijakan kita wajib ada surat bebas covid itu,” ujar Indra.
Untuk menaikkan mobilitas penumpang dari dan menuju Ende, saat ini pihaknya telah membuka jalur penerbangan Ende-Denpasar transit Labuan Bajo. Kebijakan tersebut diambil untuk menjawab arus penumpang Ende-Bali. Selain itu terkoneksinya akses pangsa pasar pariwisata antara Ende dan Bali.
“Diharapkan akan menormalkan arus penumpang di Bandara Ende,” terang Indra. (rnc16)