Kupang, RNC – Kelurahan Fatubesi layak dijadikan simbol kerukunan di Kota Kupang. Hal tersebut diungkapkan langsung Wali Kota Kupang Dr. Jefri Riwu Kore dalam sambutannya pada launching Kampung Kerukunan di Gedung GMIT Jemaat Ebenheizer Oeba, Kupang, Jumat (13/9/2019).
Menurut Jefri, masyarakat di Kelurahan Fatubesi sangat majemuk. Datang dari berbagai latar belakang suku dan agama, baik dari daerah-daerah di NTT maupun luar NTT. “Masyarakat sangat majemuk namun rukun dan ternyata memberikan dampak yang luar biasa, termasuk dalam urusan pertumbuhan ekonomi di kota ini,” ujar Jefri.
Lanjut Jefri, Kelurahan Fatubesi yang menjadi simbol kerukunan harus terus menjaga suasana persaudaraan. Ini menjadi tanggung jawab bersama memelihara kehidupan sesama warga. “Lurah Fatubesi punya tanggung jawab sangat besar, karena di sana ada simbol kerukunan yang luar biasa. Bisa dibayangkan coba kalau kerukunan di Fatubesi itu pecah, maka simbol kita itu hilang,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Lurah Fatubesi Wayan Astawa, yang diwawancarai menyampaikan apresiasi kepada Pemkot dan FKUB Kota Kupang yang telah meningkatkan kelurahan tersebut sebagai Kampung Kerukunan. Menurutnya ini sangat pantas dikarenakan telah terbentuk tatanan sosial yang bertumbuh secara alami.
Wayan menambahkan, wilayah Fatubesi telah mewujudkan kerukunan dan harmoni dalam masyarakat pasca konflik pada tahun 1998 dan 1999 silam. Warga setempat tetap hidup rukun dan harmonis. Warga Fatubesi dapat mencegah konflik meluas. Hal ini kemudian terbawa sampai saat ini. “Kita siap menjaga terus kerukunan yang sudah terjalin dengan melibatkan semua elemen masyarakat,” tegas Wayan. (rnc04)