oleh

Gereja Jangan Fokus Bangun Gedung Megah

Kupang, RNC – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), menerima audiensi pengurus dan perwakilan Jemaat GMIT Samaria Noelbaki, Kabupaten Kupang, di ruang kerjanya, Rabu (6/4/2022). Dalam kesempatan tersebut, Ketua Majelis Jemaat GMIT Samaria, Pendeta Elsa Sihasale, mengundang Gubernur VBL untuk hadir pada acara peresmian dan pentahbisan gedung Gereja Jemaat GMIT Samaria Noelbaki, Minggu (8/5/2022).

Dalam audiensi itu, Pendeta Elsa Sihasale menjelaskan, jemaatnya sebanyak 207 kepala keluarga. Di Jemaat Samaria, kata Pendeta Elsa, ada dua kelompok tani yang aktif. Menurut pendeta berdarah Ambon itu, Gereja Samaria sangat fokus dalam pengembangan pendidikan anak. Demikian Siaran Pers Biro Administrasi Pimpinan yang diterima RakyatNTT.com, Kamis (7/4/2022).

“Sejak tahun 2019, kami sudah merintis rumah belajar dengan menyelenggarakan kegiatan public speaking, literasi dan pengajaran bahasa Inggris. Gedung gereja yang lama, nantinya dikhususkan untuk pengembangan sumber daya manusia. Upacara pentahbisan gedung gereja yang baru ini, akan melibatkan berbagai kalangan dari berbagai agama,” papar Pendeta Elsa.

Gubernur VBL yang menyatakan kesiapannya untuk hadir jika tidak berhalangan mengharapkan, gereja tidak hanya fokus membangun gedung yang megah. “Bukannya melarang untuk membangun gedung gereja yang megah. Kalau ekonomi jemaatnya sudah hebat, baru dirikan gereja yang megah. Menurut saya, gereja punya tugas utama untuk mewujudkan visi Allah, yakni hadirnya damai sejahtera melalui keterlibatan untuk membebaskan manusia yang hina, lapar, miskin, terpenjara karena kebodohan dan keterbelakangan,” beber Gubernur VBL.

Dikatakannya, strategi utama dalam pemberdayaan jemaat adalah semangat kolaborasi. Membangun gerakan bersama dengan pemerintah dan komponen masyarakat lainnya, melalui berbagai program di bidang pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan, pariwisata, pendidikan dan kesehatan.

“Gereja harus bisa membangun dan mencetak manusia yang berpengetahuan, dan berkarakter seperti Yesus. Karenanya, saya selalu mendorong agar di lingkungan gereja ada sekolah – sekolah. Gereja harus punya kepedulian dan tanggungjawab untuk membangun cara berpikir manusia, agar bisa mandiri. Prinsipnya, kalau orang sudah bisa mandiri, ia juga dapat membangun orang lain. Gereja juga harus terlibat dalam penanganan stunting,” ujar Gubernur VBL. (*/rnc)

Baca Juga:  Pemprov NTT Sambut Baik Pembuatan Film Dokumenter Kampanye Anti Kekerasan terhadap Anak

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *