Kunjungi TTS, Gubernur VBL Minta Gereja Berpartisipasi Perangi Stunting

TTSdibaca 235 kali

SoE, RNC – Gubernur NTT, Viktor Laiskodat mengajak gereja ikut berpartisipasi dalam penanganan stunting. Hal ini disampaikannya pada acara peletakan batu pertama pembangunan gedung kantor dan pastori Klasis SoE Timur, di Desa Nulle, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Jumat (3/2/2023).

“Peran Gereja dan jemaatnya harus bisa menghasilkan generasi yang cerdas dan unggul. Ini adalah langkah konstruktif untuk membangun daerah ini dengan kekuatan generasi yang memiliki sumber daya manusia berkualitas, agar bermanfaat bagi daerah dan juga bagi kehidupan banyak orang,” ungkap Gubernur VBL.

Orang nomor satu NTT ini berharap pembangunan gedung ini harus dapat menjadi simbol perjuangan, simbol kecerdasan, simbol martabat dan pelayanan. “Jadi dari gedung ini orang-orang melihat simbol-simbol martabat kualitas pelayanan Kristus,” kata Gubernur Laiskodat di hadapan ratusan jemaat se-Klasis So’E Timur.

Ia menjelaskan, pelayanan yang dilakukan adalah melayani masyarakat sekitar dengan menghasilkan generasi yang hebat, melalui penanganan stunting yang tepat. Hal ini sangat penting bagi masa depan dan kemajuan daerah ini. Pentingnya melakukan pendampingan bagi ibu hamil dan menyusui, serta asupan makanan bergizi bagi bayi, serta pola asuh orang tua kepada anak. “Gereja harus berpartisipasi aktif bergerak bersama pemerintah dalam penanganan stunting,” kata Gubernur VBL.

Politisi Partai Nasdem ini juga menjelaskan dalam wujud nyata menciptakan anak-anak berkualitas dan cerdas, tentunya butuh kolaborasi dari semua pihak. Membangun tim kerja yang solid, memiliki input-input cerdas, dengan kesatuan gerak yang sama untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. “Jangan kerja sendiri-sendiri. Bangun sinergitas dan pola kerja kolaboratif untuk membawa kesejahteraan bagi banyak orang. Ini sejalan dengan visi Yesus Kristus yaitu membawa damai sejahtera,” kata mantan Anggota DPR RI ini.

Pada kesempatan yang sama Bupati Timor Tengah Selatan, Egusem Pieter Tahun juga mengharapkan agar melalui peletakan batu pertama pembangunan yang sejak awal sudah baik ini dapat terus dipertahankan agar tahun depan dapat diresmikan bersama.

“Jadi kami berharap, baik dari Pemerintah Provinsi NTT maupun Pemerintah Kabupaten TTS sendiri, nantinya melalui kegiatan peletakan batu pertama hari ini, ke depannya pembangunan yang dilaksanakan mulai hari ini juga dapat dinikmati dan dimanfaatkan dengan baik oleh pihak jemaat se-Klasis So’E Timur dan masyarakat sekitarnya. Berbagai kegiatan terkait dengan kegiatan gereja lainnya juga bisa berjalan optimal, khususnya di wilayah Klasis Soe Timur ini,” tambah Bupati Egusem.

Sementara itu, Sekretaris Majelis Sinode GMIT Pdt. Yusuf Nakmofa M.Th, yang hadir mengikuti kegiatan tersebut juga mengungkapkan bahwa peletakan batu pertama ini menjadi simbol pengukuhan iman sekaligus tekad dan komitmen umat untuk terus hidup dan melayani.

“Hari ini ketika kita meletakkan batu pertama, dalam tradisi gereja kita, peletakan batu pertama dalam pembangunan gereja, pastori, kantor, dan lain – lain, merupakan simbol pengukuhan iman sekaligus tekad dan komitmen umat, bahwa bangunan yang akan dibangun untuk diletakkan diatas kasih Kristus yang telah mengokohkan dan meneguhkan persekutuan jemaat”, ungkap pendeta Nakmofa.

Usai acara peletakan batu pertama pembangunan gedung kantor dan pastori Klasis SoE Timur tersebut, Gubernur VBL beserta rombongan melanjutkan perjalanan ke Niki-Niki Kecamatan Amanuban Tengah untuk meninjau lokasi UPT Puskesmas Niki-Niki. Dalam kesempatan tersebut Gubernur VBL juga menyerahkan Akta Lahir kepada orang tua 3 bayi yang baru lahir di UPT Puskesmas Niki-Niki. (*/rnc)

Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *