Kupang, RNC – Salah satu isu lokal NTT yakni pendidikan Kristen bakal menjadi salah satu topik yang diangkat Kaum Bapak GMIT dalam Studi Meeting dan Pembahasan Komisi di Konas Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak PGI XV yang bakal digelar pada 20-22 Oktober 2022.
Dalam konferensi pers yang digelar di Gedung GMIT Center, Selasa (18/10/2022) sore, Ketua Umum Panlak Konas FKPKB PGI XV, Emelia Nomleni mengatakan Konas ini dijalankan dengan sistem persidangan yang bakal membahas sejumlah topik nasional. Konas bakal diikuti oleh ratusan peserta dari 90-an Sinode yang bernaung di PGI.
Emi mengatakan walau isu pendidikan Kristen di NTT masuk dalam topik lokal, namun hal itu bisa dibahas bersama. Tujuannya adalah Kaum Bapak sebagai komponen dalam GMIT bisa membantu melancarkan serta ikut menopang pengelolaan sekolah-sekolah Kristen mulai dari PAUD/TK, SD, SMP, SMA maupun perguruan tinggi.
“Namun ada isu-isu lokal yang akan dibicarakan nanti, bahwa tidak ada sebuah rekomendasi, namun dari percakapan itu bisa membantu GMIT bagaimana bisa mengelola pendidikan Kristen yang selama ini memang cukup sulit, dan Kaum Bapak juga menjadi komponen yang ikut juga mempertanggunjawabkan pendidikan Kristen itu bisa berjalan,” jelasnya.
Wakil Ketua Umum I Panlak Konas FKPKB PGI XV, Alex Ena mengatakan walaupun hasil pembahasan tidak menjadi rekomendasi bagi pemerintah, namun hal ini menjadi suatu perjuangan bagi Kaum Bapak untuk terlibat dalam pembangunan manusia.
Ia menjelaskan, salah satu yang sedang digodok Kaum Bapak GMIT saat ini adalah membangun konsolidasi bersama sejumlah organisasi bentukan GMIT, seperti GMKI, GAMKI, PIKI dan GSKI. Dari sejumlah organisasi akademis ini, terdapat beberapa pakar pendidikan yang bisa memberikan pokok pikiran maupun arahan untuk jalannya peningkatan SDM di NTT.
Menurutnya, pendidikan Kristen bahkan secara umum di NTT perlu mendapat perhatian. Tak hanya pemerintah, tapi juga dari segala pihak, seperti GMIT di NTT yang punya sumbangsih besar secara kuantitas maupun kualitas.
“Tetapi memang pergumulan di NTT kita sudah tahu, jadi bukan hanya pendidikan GMIT saja yang terpuruk, tetapi semua pendidikan kita di NTT itu kita melihat dari sisi SDM kita memang sangat rendah,” pungkasnya. (rnc04)
Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com