Masih Sehat di Usia Senja, Ini Pesan Oma deng Opa Toraja

Humanioradibaca 219 kali

oleh : Robert Kadang

Kupang, RNC – Bisa berjumpa kembali dengan oma dan opa sesepuh warga Toraja yang telah puluhan tahun tinggal di Kupang, Nusa Tenggara Timur, adalah sukacita tersendiri bagi pengurus Kerukunana Keluarga Toraja (KKT) dan Panitia Natal. Sukacita itu juga tergambar dari oma dan opa yang dikunjungi, Sabtu, 21 Desember 2024. Sejumlah moment itu ikut disaksikan RakyatNTT.com. Walau mereka telah renta dimakan usia, namun wajah dan gestur mereka terlihat ceria, pun dengan sorot mata berbinar-binar, tanda terharu. Sebagai ungkapan kasih kepada oma dan opa sesepuh warga Toraja, ada pemberian “bingkisan kasih”.

Begitu yang bisa dilukiskan, saat pengurus KKT dan Panitia Natal mengunjungi para sesepuh warga Toraja itu. Kunjungan dimulai dari rumah Oma Sakkung, di bilangan Naikoten 1. Pengurus diterima Ony Sakkung sekeluarga. Tapi, ada menyayat hati, manakala pengurus melihat Oma Sakkung yang berusia 90 tahun, terbaring lemah di tempat tidur. “Kondisi oma sudah seperti ini. Hanya bisa tidur di tempat tidur. Sudah lama. Oma tidak bisa lagi merespon apa yang kita sampaikan. Makan minumnya lancar, tapi masalah dipendengaran,” tutur Mama Ivon menjelaskan kondisi oma.

Kehangatan pertemuan itu kian terasa, ketika obrolan awal mula kehidupan Oma dan Opa Sakkung di Kupang, di-flash back, sekedar “melawan lupa”. Apalagi, almarhum Opa Sakkung yang berasal dari Kampung Tapparan, Toraja Barat, tercatat dalam sejarah sebagai sekretaris daerah (sekda) Kabupaten Kupang, pada zamannya. “Iya, bapak waktu itu tugas di Sumba, tapi dipanggil pak bupati jadi sekda,” ungkap Marten Linggi’ Allo Sakkung, satu dari tiga anak Oma dan Opa Sakkung .

Dari Oma Sakkung, kunjungan pengurus KKT dan Panitia Natal berlanjut ke rumah Oma Ugut Sirumpa, di Kelurahan Oepura. Tak kala hebohnya, Oma Ugut menyambut kehadiran pengurus dengan rasa senang. Walau usianya jalan 91 tahun, tapi Oma Ugut masih respek saat ditanya. Memori ingatannya masih baik. Bercerita juga baik. Pendengaran mulai berkurang. Karena itu, harus sedikit “berteriak” jika menyampaikan sesuatu.

“Anak saya tujuh. Ada di Kanada, Amerika, Jakarta dan Kupang. Kampung saya di Mengkendek, kilo lima. Bersyukur Tuhan masih beri kekuatan dan umur panjang sampai sekarang. Terima kasih sudah berkunjung,” kata Oma Ugut. Saat ditanya apa rahasia umur panjang..? dengan spontas Oma Ugut menjawab, “jangan terlalu banyak makan pa’piong duku bai!” Jawaban tersebut membuat terperangah para pengurus KKT, sebab menu tersebut merupakan makanan khas Toraja, pun nikmat rasanya.

Kunjungan bertajuk “silaturahmi” itu berlanjut ke kediaman Oma dan Opa Roreng, di Oebobo. Pensiunan TNI dan anggota DPRD Kabupaten Kupang itu, kini berusia 85 tahun. Di masa tuanya, Opa Roreng harus dibantu alat penyanggah jika berjalan. “Pendengaran masih baik, bicara yang mengalami penurunan,” ujar oma yang setia mendampingi opa. “Cucu ada 11, cicit empat dari enam anak,” tambah Opa Roreng yang berasal dari Kampung Kurra, sementara oma dari Kampung Tikala, Toraja Utara.

Opa Roreng berkisah, waktu di zamannya, banyak warga Toraja yang difasilitasi saat nikah. “Sudah tidak bisa dihitung lagi. Sudah lupa. Kami datang di Kupang tahun 1967. Kupang masih hutan. Sepi. Toko-toko masih sedikit,” ungkap Opa Roreng mengenang kedatangannya di Kupang. “Terima kasih kepada pengurus KKT dan Pak Kajati yang sudah berkunjung,” tambahnya.

Dari Oebobo, pengurus KKT lalu mensambangi rumah Oma Matte, di Bonipoi, belakang Gereja Katedral. Diusianya yang 82 tahun, oma masih terlihat sehat. Kakinya yang bermasalah, sehingga memengaruhi jika dia berjalan. Oma berasal dari Kampung Kanuruan, sebelum Madandan. Oma nikah dengan Opa Matte dari Amarasi. Anggota TNI yang bertugas di RST Wiraksati. “Oma perawat lalu ketemu opa, tantara yang tugas di RST Wirasakti Kupang,” kata Oma Matte sembari berterima kasih telah dikunjungi.

Sesepuh warga Toraja yang ikut dalam kunjungan itu, Zet Tadung Allo, mengaku bangga dan terharu bisa melihat dari dekat kondisi orang-orang tua Toraja yang ada di Kupang. Menurut kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) NTT itu, diberi umur panjang merupakan sebuah anugerah dan berkat dari Tuhan. “Saya bangga dan terharu melihat kondisi mereka yang masih sehat-sehat. Oma Sakkung yang sakit, semoga dijamah Tuhan. Kita harus banyak belajar dari kehidupan mereka. Jaga pola makan, berolah raga dan humoris, seperti yang oma-opa pesan, adalah pelajaran berharga bagi kita generasi saat ini,” imbuh Zet Tadung Allo.

Dia menambahkan, ada hal menarik yang disampaikan Opa Roreng, yang membuat Zet Tadung Allo sebagai pejabat negara, bisa dijadikan panutan, inspirasi sekaligus wejangan. “Pesan orang tua saya, jangan ambil tanah yang bukan dari keringat. Ini sebuah pengakuan yang jujur dan konsisten,” tandas Zet Tadung Allo mengutip pesan Opa Roreng

Sementara Ketua KKT Kupang-NTT, Daud Mengesa’ menambahkan, kunjungan kasih kepada orang-orang tua Toraja jelang Natal dan tahun baru, merupakan tradisi yang harus dipelihara sebagai rasa hormat kepada para sesepuh. “Kita sangat senang dan bahagia melihat para sesepuh masih diberi umur panjang diberkati Tuhan. Walau kondisi mereka tidak lagi muda dan sering sakit-sakitan, tapi semoga kunjungan pengurus bisa memberi mereka semangat untuk tetap bertahan hidup,” ujar Daud Mangesa’.

“Inilah momen yang sangat kita rindukan untuk kita bangun dalam kebersamaan Kerukunan Keluarga Toraja di perantauan, selalu kita rajut tali kasih sesama sesepuh, tokoh orang Toraja di perantauan, Pengurus dan warga, bagaimana kita saling menghargai dan memberi hormat, satu dengan yang lain, atau dalam bahasa Toraja Siangga’, Sikamali’, Sipakatau. Nilai-nilai seperti inilah yang harus dibangun untuk menjaga kekompakan dan keutuhan Sangtorayan di tanah rantau,” tambah Daud Mangesa’.

Sekedar tahu, pengurus dan anggota KKT serta Panitia Natal 2024 yang ikut berkunjung ke sesepuh warga Toraja, Sabtu pekan lalu diantaranya ; Jefrin Sambara’, Yunior Duil, Mex Bija, Tiku Rerungan, Pdt. Esra Tandirerung, Robert Kadang, Esther Sariallo dan Selvia Yustin. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *